Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wamenaker Ajak Karyawan Indofarma Perjuangkan Hak Bersama
22 November 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Saya bukan malaikat. Tetapi kalau kawan-kawan mengajak saya berjuang, ayo kita bersama-sama. Mau berjuang ke mana, ayo. Jangan ragu. Yang penting jangan merusak,” tegas Noel di hadapan ratusan karyawan Indofarma, di kawasan Cibitung, Bekasi pada Jumat, 22 November 2024.
Hal itu disampaikan mantan Aktivis 1998 ini, merespons pertanyaan beberapa karyawan Indofarma, yang mengaku telah sekian lama tidak digaji penuh.
“Anak-istri kami tidak makan, ada anak kami butuh sekolah,” kata seorang karyawan.
Dalam pertemuan antara karyawan dan segenap manajemen dengan Wamenaker, acara bukan dimulai dengan sambutan-sambutan. Tetapi langsung masuk ke pokok acara, yaitu kesempatan karyawan menyampaikan keluhan.
Ketua Serikat Pekerja Indofarma Meida Wati, mengatakan, pihaknya berharap agar tunggakan-tunggakan gaji karyawan hendaknya segera diselesaikan. Kemudian, Wamenaker diminta memberi perlindungan agar jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
ADVERTISEMENT
Wamenaker Noel sepakat jangan sampai terjadi PHK.
“Jika kita bisa menjembatani masalah Sritex, maka seharusnya juga bisa menyelesaikan masalah Indofarma. Oleh karena itu mari kita berjuang bersama-sama. Yang penting jangan sampai merusak.”
Seorang karyawan mengatakan, sudah bosan dengan janji-janji manis. Kami karyawan sudah sering kecewa, oleh karena itu kami berharap Pak Wamen bisa memberi solusi.
“Saya bukan malaikat. Saya pun tak bisa berjanji untuk hal yang di luar wewenang. Tapi kalau mau bersama, ayo,” jawab Wamen Noel, yang kemudian mengajak karyawan membuat video bersama, karyawan bebas menyampaikan harapan kepada pemerintah.
PT Indofarma Tbk berdiri dari 11 Juli 1918, sebagai pabrik salep dan kasa pembalut di kawasan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (yang kini disebut RS Cipto Mangunkusumo), menghadapi masalah likuiditas dan hukum. Anak perusahaan Indofarma, yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM), juga mengalami hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Indofarma menunggak gaji sedikitnya Rp 95 miliar.
“Untuk membayar gaji pegawai, secara bertahap pemerintah akan menjual aset,” kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, 2 September 2024.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio