Wamendag Dorong Pelaku Usaha Lakukan Digitalisasi Bisnis

11 Juli 2020 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku usaha melakukan digitalisasi terhadap bisnisnya. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku usaha melakukan digitalisasi terhadap bisnisnya. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mendorong agar pelaku usaha melakukan digitalisasi bisnisnya. Hal itu dikatakan dalam seminar daring mengenai digitalisasi pasar dengan salah satu stakeholder lembaga keuangan.
ADVERTISEMENT
“Ini bukan hanya kebutuhan pada saat pandemi COVID-19 sebenarnya, tetapi sudah menjadi tuntutan zaman,” kata Jerry melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/7).
Yang dimaksud dengan digitalisasi pasar, menurut Jerry bukan hanya terbatas pada transaksi antara konsumen dengan pedagang, tetapi lebih luas dalam penyelenggaraan pasar itu sendiri.
“Jadi sangat holistik, mulai dari bagaimana memantau ketersediaan barang dan harga, termasuk juga pada bagaimana penyelenggaraan manajemen pasar,” jelasnya.
Dia menambahkan dalam level yang sederhana, digitalisasi pasar yaitu terbatas pada transaksi pedagang dan konsumen. Digitalisasi pasar ini mendukung physical distancing menghadapi pandemi COVID-19.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memberikan sambutan dalam acara Kreasi Nusantara Shopee, Jakarta, Kamis (12/3). Foto: Moh Fajri/kumparan
Sedangkan dalam kerangka besar, digitalisasi pasar adalah cara untuk memodernkan pasar sehingga mampu lebih efisien, efektif dan memuaskan semua stakeholder terkait. Digitalisasi pasar akan mengoptimalkan kerja pasar itu sendiri, para pengusaha dan pedagang, konsumen dan fungsi negara dalam bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Jadi digitalisasi pasar itu adalah sebuah langkah komprehensif yang punya manfaat luas bagi seluruh pihak. Kementerian Perdagangan akan menjadi pihak yang terdepan untuk mewujudkan itu sehingga pasar makin berfungsi sebagai penyokong perekonomian negara," paparnya.
Untuk itu, setidaknya tiga hal harus disiapkan. Pertama adalah infrastruktur, baik berupa infrastruktur teknologi maupun fisik perlu dipersiapkan sehingga mekanisme pasar yang lebih modern.
“Masih ada ketimpangan dalam hal sarana dan prasarana ini, khususnya dalam infrastruktur teknologi antara Jawa dan luar Jawa. Kita berharap segera bisa melakukan pemerataan infrastruktur teknologi ini," ucap Jerry.
Yang kedua, sumber daya manusia dan institusi, menurut Jerry, penting karena manusia dan institusi yang menggerakkan penyelenggaran pasar. Kembali Jerry mengingatkan perlunya pemerataan kemampuan SDM dan kapasitas institusi antara Jawa dan Luar Jawa, serta antara kota dan desa. Dengan demikian, digitalisasi pasar bisa berjalan secara integratif di seluruh wilayah Indonesia.
aktivitas di atas klotok pasar terapung di Sungai Martapura Banjarmasin. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Ketiga dalam upaya digitalisasi pasar ini Kemendag tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan dari swasta. Swasta bisa memberikan dukungan dalam semua aspek, dari aspek pembiayaan maupun penyediaan teknologi dan platform.
ADVERTISEMENT
Untuk transaksi dan pembayaran, kata Jerry mencontohkan, perlu adanya mitra platform dari pihak ketiga yang bisa menjamin arus transaksi baik dari rantai pasokan (pedagang ke pedagang) maupun dari pedagang ke konsumen.
“Lagipula jika swasta terlibat tentu akan membuka lapangan kerja sehingga ekonomi secara keseluruhan juga bisa berjalan," bebernya.
Lebih lanjut, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa langkah ini harus dijalankan dalam semua level pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Sesuai dengan UU 23/2014 tentang Otonomi Daerah, dalam kegiatan perdagangan memang ada pembagian urusan antara pusat dan daerah. Kata Jerry, sinergi yang baik antara semua pemangku kepentingan menjadi kunci dalam digitalisasi pasar.