Wamenkeu: Jangan Cepat-cepat Lupa sama Pandemi COVID-19

20 Desember 2022 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara ketika ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (21/6/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara ketika ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (21/6/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, menceritakan kondisi kebijakan negara sejak awal pandemi COVID-19. Pemerintah telah menyiapkan dan menjalankan kebijakan dalam menghadapi situasi pandemi selama tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Suahasil mengungkapkan saat pandemi ada kebijakan yang harus diambil beriringan antara kesehatan dan ekonomi, Ia merasa keputusan yang diambil saat itu bukan pilihan mudah.
“Jangan cepat-cepat lupa sama pandemi, jangan cepat-cepat lupa saat sangat tidak percaya diri (untuk) duduk bersamping-sampingan,” ujar Suahasil dalam Indonesia Economic Outlook 2023 virtual, Selasa (20/12).
Suahasil mengatakan sinergi semua pihak diperlukan dan tidak cukup mengandalkan satu kebijakan untuk menangani kondisi pandemi. Pemerintah kerja sama dengan menggandeng aparat hukum, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Sentralnya APBN sebagai shock absorber yang meredam seluruh gejolak tersebut, bekerja sama dengan kebijakan moneter, makroprudensial, makroprudensial, dengan seluruh auditor pengawas pusat dan daerah,” ujar Suahasil.
Suahasil melanjutkan, Indonesia memerlukan fleksibilitas dengan kebijakan yang berubah cepat dan harus diterima. Pasalnya, fleksibilitas tersebut merupakan alasan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencari keseimbangan dengan kondisi ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Dari pembelajaran dari tiga tahun terakhir, banyak sekali pembelajaran yang bisa kita angkat. Meskipun kita bekerja dengan cara yang sangat spesial, mengurangi mobilitas. Di Indonesia kita tidak boleh melupakan satu hal penting meskipun tiga tahun mengalami pandemi, yaitu reform struktural Indonesia ke depan,” kata Suahasil.