Wamenkeu Sebut Sosok Ali Wardhana di Hari Oeang: Kebijakan Ekonomi Anti Korupsi

30 Oktober 2021 10:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenteri Keuangan Suahasil Nazara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenteri Keuangan Suahasil Nazara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-75 pada hari ini, Sabtu (30/10). Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengatakan jajaran Kemenkeu untuk belajar dari tokoh ekonomi Indonesia, Ali Wardhana.
ADVERTISEMENT
"Cukup lama menjabat sebagai Menteri Keuangan dan melakukan seperangkat reformasi yang luar biasa bagi kementerian keuangan bahkan salah satu arsitek dari ekonomi Indonesia di masa lalu," kata Suahasil saat menyampaikan sambutannya.
Ali Wardhana merupakan Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan I, II, dan III (1968-1984). Menurut Suahasil, pelajaran pertama dari Ali Wardhana yakni saat mengatasi hiperinflasi Indonesia yang mencapai 650 persen. Ekonomi Indonesia kemudian berhasil berdenyut kembali pada tahun 1969.
"Yang dilakukan beliau adalah meletakkan pondasi kebijakan ekonomi makro yang prudent, kebijakan fiskal prudent, dihubungkan dengan kebijakan moneter yang prudent. Permasalahan yang kita hadapi pada hari ini bukan hiperinflasi, tapi menangani pandemi. Namun prudent-nya kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi makro tetap harus kita pegang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pelajaran kedua, kata Suahasil, adalah penguatan dan pengembangan institusi yang dilakukan Ali Wardhana. Dia mengatakan saat ini Kemenkeu juga terus berupaya melakukan penguatan institusinya.
"Ini juga terus kita lakukan saat ini terus melakukan reformasi birokrasi dan kita ada di di titik di mana kita harus terus memikirkan bagaimana penguatan birokrasi kita ke depan," ujarnya.
"Melewati masa pandemi kita berharap segera masuk ke situasi yang lebih normal. tentu kita harus memikirkan bagaimana cara kerja kita di masa yang akan datang. New way of working, ruang kerja masa depan," lanjutnya.
Mantan Menkeu Ali Wardhana. Foto: Dok. Istimewa
Dia juga ingin jajaran Kemenkeu konsisten memupuk integritas. Ini termasuk integritas dengan bekerja jujur dan tak melakukan korupsi.
"Zero tolerance terhadap korupsi. Tidak boleh hanya sekadar menjadi menjadi jargon, namun juga menjadi budaya yang mengakar dan menguatkan organisasi. Jangan Lelah meningkatkan kompetensi diri dan terus mengupayakan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pelajaran terakhir peninggalan Ali Wardhana, yaitu sistem self-assessment. Pelajaran yang dapat ditarik, kata dia, terkait penerimaan negara yang menjadi satu tugas Kementerian Keuangan yang luar biasa.
"Kita baru saja mendapatkan persetujuan dari DPR mengenai UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Ini menjadi PR kita ke depan kita harus mampu menggunakan UU tersebut untuk mendorong reformasi keuangan negara kita ke depan. Bukan saja karena pandemi, namun karena reformasi perpajakan memang harus diperlukan untuk mewujudkan basis pajak Indonesia yang kuat merata dan adil," tutupnya.