Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Wamenkeu Ungkap Kelas Menengah Masih Jadi Tulang Punggung Perekonomian Indonesia
18 Februari 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu ) Thomas Djiwandono mengungkap kelas menengah masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Karena lebih dari 70 persen konsumsi berasal dari kelas menengah bawah tadi dan kelas menengah,” ujar Thomas dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 yang diselenggarakan Katadata di St. Regis, Jakarta Selatan pada Selasa (18/2).
Maka dari itu Thomas menjelaskan pemerintah terus berusaha menjadikan APBN sebagai shock absorber atau instrumen untuk meredam guncangan pada kelas bawah rentan dan kelas menengah. Perihal ini Thomas juga mengungkap sudah ada alokasi insentif sebesar Rp 827 triliun untuk tahun 2025.
“Untuk berbagai program termasuk subsidi, insentif PPN, bantuan sosial, dan kredit usaha rakyat. Sebagian besar insentif PPN difokuskan untuk menjaga konsumsi rumah tangga,” jelasnya.
Walau begitu dalam beberapa tahun terakhir yaitu 2021 sampai 2024 Thomas mengungkap telah terjadi kontraksi pada proporsi kelas menengah yang mengindikasikan adanya kekhawatiran terkait daya beli dan mobilitas ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah telah merespons dengan kebijakan fiskal yang terarah, subsidi dan insentif guna meringankan dampak tersebut, memastikan inklusi ekonomi tetap terjaga sambil tetap mempertahankan disiplin fiskal,” kata Thomas.
Thomas juga menjelaskan di tahun 2025, pemerintah juga akan berfokus pada program Quick Win yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan alokasi Rp 71 triliun, program kesehatan dengan anggaran Rp 3,2 triliun untuk pemeriksaan kesehatan gratis yang akan memberikan manfaat bagi 52,2 juta orang.
Selain itu terdapat Investasi sebesar Rp 1,8 triliun untuk peningkatan fasilitas rumah sakit, Rp 20 triliun untuk renovasi sekolah, Rp 2 triliun dialokasikan pembangunan sekolah unggulan terpadu dan Rp 15 triliun dialokasikan untuk pembangunan lumbung pangan di tingkat nasional, regional, dan desa.
ADVERTISEMENT