Wamenperin: Butuh Pemanis Buat Gaet Pabrik Asal China Masuk RI

10 Desember 2024 19:19 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia Faisol Riza menyampaikan sambutan saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia Faisol Riza menyampaikan sambutan saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, saat ini diperlukan pemanis tambahan atau sweetener untuk menggaet industri asal China masuk dan menggelontorkan modalnya di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Jadi kuncinya sweetener bagi industri baru yang akan masuk akan jadi point utama bagi negara tujuan yang relokasi dari Tiongkok,” kata Faisol di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (10/12).
Dia menyoroti fenomena perusahaan-perusahaan China yang tengah mencari tempat untuk relokasi pabrik demi melanjutkan bisnis. Sebab, akan ada perubahan peta ekspor impor global setelah Donald Trump kembali menduduki Gedung Putih AS.
“Kelihatannya Amerika akan serius dalam pembatasan menerapkan bea masuk tinggi barang Tiongkok, mereka sekarang berlomba-lomba mencari tempat baru salah satunya Indonesia,” terangnya.
Hanya saja, tanpa insentif yang bisa menarik perhatian pelaku asal China, Indonesia tidak mungkin dapat memenangkan kompetisi ini dengan negara-negara tetangga. Terlebih Vietnam saat ini rencananya akan menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 8 persen.
ADVERTISEMENT
“Karena ini memang perlombaan siapa yang cepat menyediakan insentif sweetener pasti dia akan dapat. Saya dengar Vietnam akan turunkan 8 persen pasti karena ada upaya agresif yang ingin ditangkap, Kemenperin lagi diskusi dan mengajak kementerian lembaga lain untuk menangkap peluang-peluang ini,” jelasnya.