Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Wamenperin Minta Jargas Dibangun Pakai Pipa Lokal, Buat Tekan Subsidi LPG
6 November 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Reza meminta pembangunan jaringan gas (jargas ) dibangun sepenuhnya menggunakan pipa produksi dalam negeri, baik itu pipa seamless maupun jenis lain.
ADVERTISEMENT
Faisol mengatakan, proyek jargas rumah tangga di wilayah Jawa sudah dibahas dengan intens dan serius bersama Kemenko Bidang Perekonomian.
"Saya kira ini akan menjadi peluang yang besar buat semua peursahaan pipa terutama yang seamless untuk bersama pemerintah merealisasikan jargas yang selama ini bertahun-tahun digagas tidak pernah selesai," katanya saat 1st Indonesia Seamless Tube Summit, Rabu (6/11).
Pembangunan jargas ini, kata dia, bisa membantu menekan keuangan negara karena terlalu bergantungnya Indonesia kepada impor LPG . Saat ini tercatat total subsidi dan kompensasi energi bisa mencapai lebih dari Rp 400 triliun.
"Kemarin dibahas agak serius, salah satu jalan keluarnya adalah jargas," tegas Faisol.
Proyek jargas ini diharapkan Indonesia bisa menjaga ketahanan energi menggunakan potensi dalam negeri. Dengan begitu, Kemenperin meminta Kementerian ESDM untuk mengutamakan pipa produksi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kami akan minta merekomendasikan supaya infrastrukturnya itu menggunakan produk dalam negeri. Tapi tentu itu menjadi domain dari Kementerian ESDM," ujar Faisol.
Dia mengakui upaya dan komitmen pembangunan jargas masih kurang, sehingga pemerintah sekarang menegaskan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur gas ini bisa mencakup hingga ke pelosok.
"Ini tentu sangat penting buat kita semua hari ini kan semua masih disubsidi melalui LPG, isalnya LPG 3 kiloan gitu. Mudah-mudahan dengan jargas ini bisa lebih mudah untuk mengatur subsidi sektor migas," terang Faisol.
Meski tidak menyebutkan dengan rinci, Faisol mengatakan kebutuhan pipa untuk proyek jargas sangat besar, padahal pemerintah sudah berkomitmen menekan subsidi energi sejak lama.
Saat ini belum ada produsen pipa seamless dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 100 persen. Kendati demikian, Faisol berharap seluruh bahan baku pipa bisa segera dipenuhi dari dalam negeri sehingga harganya pun bisa lebih murah, apalagi kepastian penyerapannya besar karena proyek jargas.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada jargas tentu harga juga akan sangat kompetitif. Jadi kami berharap akan tumbuh lagi perusahaan-perusahaan baru yang bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur pembangunan di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan dengan adanya jargas, subsidi energi bisa lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja selama pembangunan jargas berlangsung. Sedangkan bagi masyarakat, jargas dapat menikmati energi yang praktis, aman, dan hemat.
"Jargas dapat membantu menurunkan impor yang selama ini membebani," ujarnya dalam kegiatan Investortrust FGD Gotong Royong Membangun Jargas, (29/10/2024).
PT PGN Tbk menyambut baik dukungan dari berbagai stakeholder yang harapannya menjadi stimulus ke depan dalam pengembangan jargas. Estimasi pengurangan impor LPG dari pengelolaan jargas eksisiting PGN saat ini mencapai 84.000 ton per tahun dan pengurangan subsidi Rp 468 miliar per tahun per 1 juta sambungan rumah tangga.
ADVERTISEMENT