Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wamenperin Sebut RI Masih Berpeluang Ambil Alih Relokasi Pabrik China
18 Maret 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza melihat Indonesia memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan relokasi pabrik dari China imbas perang dagang antara negara tersebut dengan Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Faisol menyoroti adanya 630 perusahaan industri mebel China yang pindah ke Vietnam dalam dua dekade terakhir.
“Ya pada dasarnya peluangnya masih sangat besar,” kata Faisol di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (17/3).
Dia kemudian membeberkan soal potensi industri di Vietnam terdampak perang tarif antara China-AS dan resiprokal yang akan diterapkan oleh Presiden Donald Trump. Terlebih menurut dia, neraca perdagangan antara Vietnam dan AS saat ini sudah cukup besar.
“Ini akan sangat berpengaruh terhadap di kawasan industri termasuk terhadap Vietnam. Jadi karena Vietnam ini trade balance-nya besar dengan Amerika jadi tentu resiprokal ini akan berpengaruh banyak,” tuturnya.
Dia kemudian menyarankan para pengusaha China yang akan merelokasi pabriknya ke Vietnam untuk berpikir ulang. “Karena kalau mereka membuat atau merelokasi pabriknya ke Vietnam itu kurang lebih sama saja dengan mereka tidak relokasi. Kalau kebijakan resiprokal ini betul-betul sudah bisa dijalankan oleh pemerintahan Trump,” tutup Faisol.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Faisol melihat potensi relokasi pabrik China ke Indonesia cukup besar. Hanya saja, menurut dia perlu adanya kebijakan insentif pemanis atau sweetener yang diberlakukan di Indonesia. Hal ini menurut dia bisa menjadi penggaet masuknya investasi dari China untuk masuk ke Indonesia.
Sebelumnya, pengusaha mebel mengungkap ada 630 perusahaan mebel yang direlokasi dari China ke Vietnam dalam dua dekade terakhir.
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan sejak kepemimpinan Donald Trump di Amerika Serikat (AS) pada periode pertama, perpindahan pabrik ini mengalami percepatan.
“Relokasi 630 perusahaan mebel dari China ke Vietnam memang terjadi secara bertahap dalam dua dekade terakhir, tetapi percepatan signifikan terjadi setelah perang dagang AS-China yang dimulai di era Trump (yaitu) 2016-2020,” tutur Abdul kepada kumparan, Sabtu (8/3).
ADVERTISEMENT
Sehingga, menurut dia ada lonjakan relokasi pabrik dalam waktu 8 tahun terakhir. Meskipun dia tidak membeberkan datanya.