Wamenperin: Sisa Makan Bergizi Gratis Diproses Industri Pengolah Limbah

16 Januari 2025 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meninjau Program Makan Bergizi Gratis. Foto: Kemenperin
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meninjau Program Makan Bergizi Gratis. Foto: Kemenperin
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah satuan pendidikan di Jakarta Timur, pada Kamis (16/1) pagi. Satuan pendidikan yang dikunjungi Wamenperin yakni, PAUD Baiturrahim, SD Negeri 06 Pulogebang, SD Negeri 07 Pulogebang, dan SMP Negeri 138 Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di sela-sela kunjungannya, Wamen Faisol mengatakan bahwa MBG merupakan salah satu program pemerintah yang juga berkontribusi terhadap pertumbuhan industri, terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM). Sebab, MBG juga turut menyentuh berbagai sektor industri.
“Program Makan Bergizi Gratis berpotensi melibatkan berbagai subsektor industri, mulai dari industri makanan, industri minuman, berbagai kelompok industri kecil dan menengah, juga sektor logistik yang mengantarkan MBG sampai ke sekolah-sekolah," kata Wamenperin dalam keterangannya, Kamis (16/1).
Bahkan, menurut Fisol, kalau ada sisa makanan diharapkan bisa diproses oleh industri pengolah limbah. Wamenperin juga berharap, program MBG bisa melibatkan lebih banyak lagi pelaku sektor industri manufaktur yang siap untuk berkontribusi dengan produk-produknya yang berkualitas.
Ia mengatakan, langkah yang diinisiasi Presiden Prabowote tersebut juga sejalan dengan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan memanfaatkan sumber daya dan komoditas dari dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Menurut Wamenperin, secara umum pelaksanaan MBG berjalan dengan baik. Para peserta didik, guru, dan kepala sekolah juga berharap program perbaikan gizi ini terus berlanjut.
“Makanan ini menjadi tambahan gizi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Jika ada anak-anak yang orang tuanya sudah menyiapkan makanan dan memikirkan gizinya di rumah, di sini di sekolah ditambah lagi untuk semakin bergizi,” ungkapnya.
Faisol berharap, melalui Program MBG, tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gizi peserta didik, melainkan dapat menghasilkan generasi masa depan yang berdaya saing, tangguh, kompetitif, dan unggul.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh suku dinas, camat, kepala sekolag, guru, dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini,” imbuhnya.