Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wamentan Dorong BUMN Ikut Kelola 3.000 Sapi dari Australia
6 Maret 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"BUMN kita lagi dorong, kalau BUMN kan mau tidak mau butuh kapital besar dan butuh expertise," kata Sudaryono ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (6/3).
Untuk saat ini Sudaryono menjelaskan pengelola 3.000 sapi perah tersebut berasal dari sektor swasta. Meski demikian Sudaryono belum bisa menyebut nama-nama perusahaan yang turut mengelola 3.000 sapi tersebut.
Ke depan, Sudaryono juga mengungkap akan ada swasta yang turut berpartisipasi dalam penandatangan indukan sapi perah guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ada swasta, ada investor dari dalam negeri, luar negeri, yang sudah ada ya kayak kita minum susu macem-macem itu, mereka juga mereka mau datangkan sapi indukan juga,” ujarnya.
Sebelumnya Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sintong HMT Hutasoit menjelaskan ada dua skema terkait siapa yang melakukan pengelolaan untuk sapi-sapi tersebut.
"Sebagian sapi akan dipelihara di mega farm dengan kapasitas lebih dari 2.000 ekor, yang menerapkan sistem peternakan modern berbasis efisiensi produksi dan manajemen kesehatan ternak yang terintegrasi,” kata Sintong kepada kumparan pada Rabu (5/5).
ADVERTISEMENT
Selain oleh mega farm, skema pengelolaan selanjutnya adalah pengelolaan melalui kemitraan antara investor dengan peternak lokal, termasuk pola joint shipment. Dalam hal ini pengadaan dan pemeliharaan sapi dilakukan secara bersama antara perusahaan dan kelompok peternak.
3.000 ekor sapi perah yang masuk merupakan bagian dari target 200.000 ekor sapi perah yang akan mendukung MBG.
Selain Australia, nantinya sapi perah juga akan masuk dari Vietnam, Brasil, Denmark, sampai Belanda. Perihal ini Sudaryono mengungkap pemerintah akan memberi kemudahan izin terkait lahan dan lain-lain bagi para investor sapi perah.