news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Wamentan Hitung Total Beras Rusak Akibat Kutu di Gudang Bulog

12 Maret 2025 17:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Palebon, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Dua pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Palebon, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengaku masih menghitung total jumlah beras yang rusak akibat kutu di gudang Bulog.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog itu menegaskan Bulog sedang melakukan pengecekan kualitas beras secara menyeluruh sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
"Ya antisipasinya tentu saja kan dengan sirkulasi yang baik. Ini kan kita lagi cek. Saya kan kebetulan juga Dewan Pengawas di Bulog, saya lagi cek ke sana, kita cek kualitasnya seperti apa. Kalau memang sudah rusak sekali ya tentu saja mungkin tidak kita kasih ke orang," ujar Sudaryono saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/3).
Menurutnya, sirkulasi barang di gudang Bulog harus berjalan dengan baik agar kualitas beras tetap terjaga. Sebagai badan yang bertanggung jawab atas cadangan pangan nasional, ia menjelaskan, Bulog memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai penyimpan stok cadangan pangan dan sebagai penyeimbang harga di pasaran.
ADVERTISEMENT
"Karena Bulog itu kan punya fungsi, satu sebagai stokis, sebagai penyimpan stok cadangan pangan negara, dan yang kedua kan penyimbang harga juga. Sehingga di saat panen raya sekarang kita banyak beli, nanti di saat nggak lagi banyak panen, berasnya lagi mau naik, selesai kita keluarkan berasnya," jelasnya.
Saat ditanya mengenai perkiraan jumlah beras yang mengalami kerusakan akibat kutu, Sudaryono menyebut bahwa jumlahnya tidak banyak. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mendapatkan angka pasti.
"[Jumlah kerusakan] Nggak banyak sih, nggak banyak. Itungan kita nggak banyak," katanya.
Sudaryono juga memastikan bahwa jumlah beras yang rusak akibat kutu tidak akan mencapai ratusan ribu ton.
"Ya nggak sampai. Ton-tonan yang sampai ratusan ribu apa sih, nggak nyampe lah. Kita lagi cek. Tapi tetap itu kan bernilai uang. Jangan sampai juga itu menjadi kerugian," pungkasnya.
ADVERTISEMENT