Wamentan Jamin Pangan Cukup Sampai 80 Tahun, Asal Cetak Sawah 3 Juta Ha Sukses

29 Oktober 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan program cetak sawah 3 juta hektare harus dimaksimalkan. Ia menjamin pasokan pangan hingga 80 tahun yang akan datang akan terpenuhi secara baik kalau program cetak sawah sukses.
ADVERTISEMENT
“Bukan hanya untuk kebutuhan tahun ini, besok, bulan depan, minggu depan, bukan. Tapi ini untuk beberapa dekade ke depan. Kami perkirakan dengan 3 juta itu bisa menjamin generasi kita 80 tahun ke depan," ungkap Sudaryono melalui keterangan tertulis, Selasa (29/10).
Untuk itu, Sudaryono meminta semua pihak secara bersama-sama mendukung upaya cetak sawah agar dapat dikerjakan secara maksimal. “Kalau tidak sekarang, kapan lagi," ujar Sudaryono.
Sudaryono menjelaskan cetak sawah 3 juta hektare bukan program yang terkonsentrasi di satu tempat saja, melainkan ada di banyak daerah yang juga mendapat tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan.
Warga berjalan di pematang sawah yang mengalami kekeringan di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
"Jangan dipikir 3 juta (hektare) itu satu hamparan 3 juta. Ya, ada yang 10 ribu, 50 ribu di mana, kemudian sekian ratus ribu di mana, kemudian sekian belas ribu di mana. Total semuanya yang kita target kan ada sekitar 3 juta (hektare)," ungkap Sudaryono.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan cetak sawah merupakan upaya percepatan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan terutama dalam menghadapi krisis global. Karena itu, Kementerian Pertanian telah menyusun langkah strategis yang tertuang dalam blueprint swasembada pangan.
Mentan menjelaskan saat ini ada dua konsep yang sedang dikerjakan. Pertama adalah Intensifikasi dan kedua adalah Ekstensifikasi untuk memastikan keberhasilan swasembada. Intensifikasi dilakukan dengan pemanfaatan benih unggul, distribusi pupuk yang memadai, dan program pompanisasi di beberapa daerah sentra pangan seperti sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan Brantas. Selain itu, upaya optimalisasi lahan rawa seluas 360.000 hektare juga menjadi fokus utama.