Wamentan Minta Pengusaha Sawit Dukung MBG: Lahan PSR Tanam Padi Gogo

7 November 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamentan Sudaryono membuka IPOC 2024. Dok: GAPKI
zoom-in-whitePerbesar
Wamentan Sudaryono membuka IPOC 2024. Dok: GAPKI
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta para pengusaha kepala sawit untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini disampaikan Sudaryono saat membuka Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2024 di Bali, Kamis (7/11).
ADVERTISEMENT
Menurut Sudaryono, Prabowo ingin pelaku usaha membantu swasembada pangan dan juga MBG. Salah satunya bisa dengan memanfaatkan lahan sawit yang tengah peremajaan, untuk ditanami tanaman pangan.
"Kami ingin BPDPKS, pengusaha-pengusaha sawit, mendukung program pemerintah, program Bapak Presiden dalam rangka ketahanan pangan. Anda semua tahu nanti akan ada program Makan Bergizi Gratis, kemudian kita juga swasembada pangan," ujar Sudaryono.
Ia mencontohkan, salah satu tanaman pangan yang memungkinkan untuk digarap di lahan sawit yakni pagi gogo. Ini merupakan jenis padi yang tidak membutuhkan air yang banyak, sehingga bisa ditanam di lahan perkebunan atau ladang.
"Kami ingin bagaimana program peremajaan sawit rakyat kita sama sama kita pantau, bagaimana PSR itu sembari menunggu sawitnya tumbuh dalam 1 tahun, dua tahun, 5 tahun, maka bisa kita bisa manfaatkan lahan-lahan itu untuk komunitas tanaman pangan lain," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) bakal memberikan dukungan dalam bentuk benih secara gratis.
"Contohnya padi gogo, padi gogonya wajib punya benihnya harus gratis. Karena kalau kita suruh saja terus mereka nanam pakai benihnya keliru, begitu nanti panen ternyata enggak panen, kapok abis itu gak mau nanam lagi," sambungnya.
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

Pengusaha Sawit Siap Dukung MBG

Merespons hal itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengaku perusahaan atau industri sawit sudah punya program makan gratis.
Sebagian besar perusahaan perkebunan besar, kata dia, punya fasilitas sekolah yang juga menjalankan program makan gratis.
"Bahkan di tempat penitipan anak, itu juga kita berikan makanan bergizi untuk (mengatasi) stunting," ujarnya.
Eddy mengatakan, GAPKI bakal berkoordinasi dengan Kementan terkait dukungan seperti apa yang akan dibutuhkan dalam implementasi program Prabowo.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk padi gogo, ia akui juga telah berjalan meski hasil panennya jauh dari tanaman padi di lahan sawah.
"Memang itu jangan berharap produktivitasnya seperti padi sawah. Sekarang ini bisa dapat dua ton per hektare itu aja sudah bagus banget, itu hanya untuk membantu saja," sambungnya.