Wamentan: Sudah Ada 140 Perusahaan Sapi Perah dan Potong yang Komitmen Investasi

31 Oktober 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamentan Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamentan Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut saat ini sudah ada 140 perusahaan yang berkomitmen untuk investasi industri sapi perah dan sapi potong di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari 140 perusahaan tersebut, jumlah sapi yang akan didatangkan untuk membangun industri mencapai 2 juta ekor. Adapun 1,3 juta ekor di antaranya merupakan sapi perah dan 700 ribu ekor di antaranya merupakan sapi potong. Saat ini Sudaryono bilang kalau pihaknya terus berusaha agar investasi tersebut dapat terealisasi.
"Setiap perusahaan beda-beda. Ada yang rencana impornya seratus ribu, puluhan ribu, lima ratus, atau dua ratus. Dari komitmen, totalnya sekitar 2 juta ekor dengan 1,3 juta ekor sapi perah dan 700 ribu sapi pedaging. Ini kan orang janji, kerjaan kita ya ngejar agar ini segera terealisasi," kata Sudaryono dalam keterangan tertulis pada Kamis (31/10).
Menurut Sudaryono, mendatangkan investor dalam rangka membangun industri sapi perah dan sapi potong merupakan salah satu upaya untuk mencapai swasembada.
ADVERTISEMENT
“Untuk swasembada daging dan susu, kita tidak bisa hanya mengandalkan indukan yang ada. Diperlukan sapi baru dari investor dalam dan luar negeri,” lanjutnya.
Proses pengolahan susu sapi lokal. Foto: Dok. Frisian Flag Indonesia
Untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sudaryono bilang kalau Kementan tidak akan melakukan impor susu atau sapi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Maka dari itu Kementerian Pertanian (Kementan) membuka peluang untuk pengusaha lokal dalam dan luar negeri untuk berinvestasi.
“Yang impor kan bukan negara, tetapi perusahaan-perusahaan yang akan berinvestasi dan mengembangkan sapi di Indonesia. Kita kawal dan Kementan beri asistensi ataupun menyiapkan lahan,” jelas Sudaryono lebih lanjut.
Dengan adanya investasi dalam industri sapi, Sudaryono berharap kalau kebutuhan sapi perah dan sapi potong untuk MBG dapat terpenuhi.
ADVERTISEMENT
“Dengan mendatangkan sapi baru, kami harap kebutuhan untuk program ini dapat terpenuhi,” katanya.