Wamentan Ungkap Alasan RI Tetap Mau Impor Beras Meski Pasokan Cukup

20 Maret 2023 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi usai rapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (20/3). Foto: Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi usai rapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (20/3). Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah membuka opsi untuk kembali melakukan impor 500 ribu ton beras di 2023. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan salah satu tujuan impor beras itu untuk menambah pasokan yang kini hanya ada 282 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Harvick mengungkapkan pemerintah saat ini sedang mengklasifikasi terkait kebutuhan impor beras 500 ribu ton tersebut.
“Sebenernya kita coba klasifikasi ya antara kebutuhan impor itu sendiri dengan kebutuhan produksi kita. Tentunya kita lihat dari sisi produksi cukup sih harusnya ya,” kata Harvick saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/3).
Harvick mengakui pasokan beras pemerintah saat ini bertambah karena memasuki momentum panen raya. Namun, ia menegaskan impor beras perlu dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan harga.
Pekerja memanggul karung berisi beras usai pengepakan dari mesin 'rice to rice' (RTR) sebelum kunjungan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kompleks pergudangan modern Perum BULOG di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Cuma memang mungkin ya tadi karena masa tanam, panen, ada pergerakan harga, ini mempengaruhi memang dengan keputusan itu,” ujar Harvick.
Harvick memastikan beras hasil panen raya bisa mencukupi pasokan jelang ramadhan dan lebaran 2023. Hanya saja, ia tidak memungkiri akan terjadinya lonjakan harga beras di momen ramadhan.
ADVERTISEMENT
"Cuma kalau soal harga kita tahu sendiri kalau setiap menjelang hari raya ramadhan dan tahun baru pasti ada pergerakan. Nah ini kita berharap masyarakat bisa bersabar melihat bagaimana yang akan dilakukan pemerintah," tutur Harvick.