Wapres Ma’ruf Amin Optimistis RI Bakal Jadi Pusat Industri Halal Dunia

11 September 2024 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Halal. Foto: egaranugrah/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Halal. Foto: egaranugrah/shutterstock
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin, optimistis Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia bisa menjadi pusat industri halal.
ADVERTISEMENT
“Kita menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam mewujudkan cita-cita besar menjadi pusat industri halal dunia,” kata Ma'ruf Amin di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang pada Rabu (11/9).
Menurut Ma'ruf Amin, untuk memajukan industri halal Indonesia, produksi harus diperhatikan dari hulu hingga ke hilir agar bisa bermain di kancah internasional.
“Memajukan ekosistem industri halal dari sektor hulu ke hilir memerlukan upaya lebih, agar tidak hanya meningkatkan produktivitas domestik, tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar global,” tuturnya.
Jika hal itu sudah terpenuhi, menurut Ma’ruf, cita-cita yang ia sebutkan akan tercapai. Bahkan, memiliki peluang menjadi lebih besar.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro pada Rabu (11/9/2024). Foto: Dok. BPMI Setwapres
“Dengan demikian, Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan kontribusi ekspor produk halal sektor makanan, minuman, farmasi, kosmetik, dan fesyen ke berbagai negara, seperti ke negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam),” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ma'ruf Amin menilai optimalisasi ekonomi dari kegiatan haji dan umrah merupakan tantangan lainnya. Menurut dia hal ini masih harus dikaji lebih dalam.
“Tantangan lainnya yang perlu diatasi adalah optimalisasi ekonomi dari kegiatan haji dan umrah oleh jemaah Indonesia,” ucapnya.
“Meskipun kegiatan ini memiliki potensi ekonomi yang besar, kajian mendalam dan solusi implementatif masih diperlukan,” sambungnya.
Dia juga menyebut bahwa regulasi, infrastruktur, dan edukasi terkait ekonomi syariah harus meningkat.
“Selain itu, tantangan dalam meningkatkan regulasi, infrastruktur, dan edukasi terkait ekonomi syariah juga memerlukan perhatian bersama,” katanya.