Warga Berharap Tiket Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Nantinya Tak Semahal Pesawat

26 April 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kereta cepat di China. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kereta cepat di China. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Masyarakat Surabaya Raya yang bekerja di Jakarta menyambut baik rencana kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Saat ini, alternatif moda transportasi yang tersedia untuk perjalanan Jakarta ke Surabaya adalah bus, kereta api, dan pesawat.
ADVERTISEMENT
Rentang harga tiket ketiga moda transportasi tersebut lumayan jauh. Pilihannya, membayar biaya lebih mahal untuk waktu tempuh yang singkat dengan pesawat, atau menggunakan kereta dan bus yang lebih murah dengan konsekuensi waktu tempuh yang lebih lama.
Salah satu pekerja swasta asal Gresik yang merantau di Jakarta, Wahyu, mengaku tertarik untuk menjadikan kereta cepat sebagai pilihan utamanya, asal harganya terjangkau. Pria yang berprofesi sebagai desain grafis tersebut biasanya pulang setahun 3 kali. Budget yang disiapkannya untuk sekali perjalanan pulang pergi mencapai Rp 1,5 juta.
"Ekspektasi enggak lebih mahal dari pesawat dan enggak lebih murah dari eksekutif kereta, antara Rp 700 ribu sampai Rp 900 ribu. Pertimbangan paling utama pasti harga, karena untuk saat ini kereta paling murah di kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu dari Stasiun Gambir. Harapannya enggak jauh dari harga tersebut," kata Wahyu kepada kumparan, Jumat (26/4).
ADVERTISEMENT
Pertimbangan keduanya adalah masalah waktu tempuh. Adapun dalam rancangan pemerintah, KA Cepat ini bisa menjangkau Jakarta-Surabaya dalam 5 jam perjalanan. Faktor ketiga yang jadi pertimbangan Wahyu adalah fasilitas dan keselamatan.
Sementara Intan, wanita asal Malang yang kerja di Jakarta juga sama. Dia akan memilih kereta cepat bergantung dari harga tiketnya nanti. Selain itu, dia juga mempertimbangkan kemudahan akses transportasi pendukung ke stasiun.
"Rp 800.000 sampai Rp 1 juta untuk ekonomi atau eksekutif, soalnya motong waktu tempuh 8 jam dari Jakarta ke Surabaya sudah sampai. Menurutku sangat-sangat worth it," kata Intan.
Selama ini, Intan memilih moda transportasi bus atau kereta untuk pulang ke Malang. Biasanya dia pulang setahun dua kali dengan budget Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu bila menggunakan bus, dan bisa lebih besar ongkosnya bila menggunakan kereta.
ADVERTISEMENT
Sama halnya juga dengan Rendy, pria asal Sidoarjo yang merantau bekerja di Jakarta ini bilang akan memilih kereta cepat bila harganya terjangkau, selain juga faktor waktu tempuh dan keselamatan.
Selama ini dirinya selalu menggunakan kelas kereta yang paling murah. "Yang dengkul ketemu dengkul, malah bisa 11 jam lebih. Sangat enggak baik buat kesehatan, apalagi buat yang umur 30-an ke atas dan jarang olahraga begini. Akan sangat jadi pilihan utama (kereta cepat), terutama kalau harganya terjangkau," tutur Rendy.
Karena memiliki keluarga yang harus ditinggal di Sidoarjo, pekerja swasta di bidang digital marketing ini pulang sebulan sekali dengan budget yang dia siapkan Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Dia selalu 'hunting' tiket kereta yang lebih murah. Bila kehabisan, dia akan menggunakan bus yang harganya sebenarnya tak jauh beda, ditambah faktor keselamatan yang sering buat dia was-was.
ADVERTISEMENT
Dengan semua pertimbannya itu, Rendy berharap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya bisa jadi solusi. Dengan syarat, harganya masih bisa dia jangkau.
"Ekspektasi harga tiket di bawah Rp 500 ribu sih, enggak perlu layanan mewah. Perjalanan cuma 5 jam enggak perlu AC yang dingin-dingin banget. Kalau perlu Rp 300 ribu pakai kipas angin enggak apa-apa lah asal bisa pulang kampung cepat dan murah," ungkapnya.
Saat ini, Indonesia dan China segera membentuk tim proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Dalam unggahan di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Menko Marves Luhut Pandjaitan menyebut kesepakatan pembentukan tim proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ini sebagai salah satu hasil pertemuan ke-4 High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dengan China.
"Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, kita sepakat untuk segera tim dibentuk," tulis Luhut, dikutip Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
Dari sisi Indonesia, telah dilakukan studi prototyping body kereta dengan dukungan pendanaan RISPRO LPDP. Penelitian yang didanai selama tiga tahun ini berfokus pada rancang bangunan eksterior dan interior dari kereta cepat.
Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Prototyping Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Agus Windharto, menjelaskan nanti prototipe Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan diuji coba di track test PT INKA tahun 2027.
"Akan diuji coba di track test INKA di Banyuwangi 2027. Rutenya belum ditentukan, karena akan ada masterplan baru," kata Agus kepada kumparan, Kamis (25/4).