Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Warga Jabar Paling Banyak Ngutang di Pinjol, Tembus Rp 13,8 Triliun
4 Juli 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Indikasi banyak masyarakat yang menggunakan pinjaman secara P2P lending. Yang pertama dari Jawa Barat senilai Rp 13,8 triliun,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK , Ogi Prastomiyono dalam Hasil Rapat Dewan Komisioner, Selasa (4/7).
Meski demikian, Ogi menjamin tingkat risiko kredit secara agregat (TWP 90) masih dalam kondisi baik. Di DKI Jakarta, outstanding pinjaman P2P lending mencapai Rp 10,5 triliun.
“Itu TWP hanya 3,3 persen, bahkan di bawah nasional 3,3-3,6 persen,” imbuhnya.
Kinerja fintech P2P lending pada Mei 2023 mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 28,11 persen yoy menjadi sebesar Rp 51,46 triliun.
Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) naik menjadi 3,36 persen. Dalam kaitan kewajiban pemenuhan ekuitas minimum fintech P2P lending sebesar Rp2,5 miliar yang akan berlaku mulai 4 Juli 2023, masih terdapat 33 fintech P2P lending yang belum memenuhi ketentuan dimaksud per Mei 2023.
ADVERTISEMENT
"OJK telah meminta action plan pemenuhan ekuitas minimum kepada fintech P2P lending yang belum memenuhi ketentuan tersebut dan dilakukan monitoring secara berkelanjutan," kata dia.