Warren Buffett Kritik Penanganan Kegagalan 3 Bank AS

7 Mei 2023 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha terkemuka AS Warren Buffett. Foto: Frederic J. Brown/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha terkemuka AS Warren Buffett. Foto: Frederic J. Brown/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Investor dan pengusaha, Warren Buffett mengkritik penanganan gejolak di sektor perbankan yang terjadi. Ia mengatakan kebuntuan plafon utang dapat membawa "kekacauan" ke sistem keuangan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Minggu (7/5), Warren Buffet yang berbicara pada rapat pemegang saham tahunan perusahaannya, Berkshire Hathaway, mengkritik langkah politisi dan regulator dalam menangani kegagalan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan First Republic Bank baru-baru ini, dengan mengatakan pesan yang "sangat buruk" telah membuat para deposan ketakutan.
"Ketakutan itu menular. Anda tidak dapat menjalankan ekonomi, ketika orang khawatir uang mereka aman di bank,” pungkas Buffett.
Buffett berbicara beberapa jam setelah Berkshire membukukan laba kuartalan USD 35,5 miliar dan mengatakan telah membeli kembali USD 4,4 miliar sahamnya sendiri.

Pemegang Saham Bank dan Eksekutif Harus Menanggung Risiko yang Salah Urus

Warren Buffett Foto: Reuters/Lucas Jackson
Buffett mengatakan langkah regulator sudah benar untuk menjamin deposan Silicon Valley Bank, dengan mengatakan lebih lanjut, kalau tidak melakukannya "akan menjadi bencana."
Dia juga menyebut pemegang saham bank dan eksekutif harus menanggung risiko salah urus. "Korek api yang menyala bisa berubah menjadi kobaran api atau bisa dipadamkan," kata Buffett.
ADVERTISEMENT
Buffett juga mengatakan dia tidak dapat membayangkan politisi atau regulator bersedia "mengganggu sistem keuangan dunia," termasuk jika Washington gagal memecahkan kebuntuannya dalam menaikkan plafon utang, atau berapa banyak yang dapat dipinjam pemerintah.
Buffett mengatakan Berkshire berhati-hati tentang bank dan menjual beberapa saham bank dalam enam bulan terakhir.