Warteg Kharisma Bahari Dapat KUR Rp 1 Miliar, Bagaimana Pengelolaannya?

11 Agustus 2023 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok usaha franchise Warteg Kharisma Bahari, memperoleh gelontoran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 1 miliar dari Bank Negara Indonesia atau BNI.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Asosiasi Warteg Kharisma Bahari, Abdul Somad, mengatakan dana KUR senilai Rp 1 miliar tersebut akan dikelola oleh asosiasi. Para pemilik franchise Warteg Kharisma Bahari, bisa meminjam kepada asosiasi.
"Kami sendiri punya warteg, bisa meminjamkan atas dasar persetujuan owner-nya," kata Abdul Somad saat dihubungi kumparan, Jumat (11/8).
Abdul Somad mengatakan, tenor pinjaman yang diberikan kepada frinchise Warteg Kharisma Bahari pun beragam, dimulai dari minimal lima tahun. Pinjaman hanya diberikan untuk modal usaha.
"Owner hanya menyetujui, oh ini punya warteg sebelah sini, ya itu boleh dipinjamkan," ujarnya.
Pemberian KUR bagi kelompok usaha franchise Warteg Kharisma Bahari, menuai pujian dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
Kepada Asosiasi Warteg Kharisma Bahari, Menko Perekonomian berharap kredit tersebut dimanfaatkan untuk usaha produktif. Dengan begitu skala usaha para pengelola warteg dapat meningkat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Sri Mulyani menyatakan, keberadaan skema kredit seperti KUR mempermudah UMKM untuk mengakses pembiayaan yang bisa dimanfaatkan guna memperbesar usaha.
Adapun hingga akhir Semester I Tahun 2023, skema baru KUR telah mendorong peningkatan jumlah debitur baru dan debitur graduasi. Sehingga makin banyak UMKM yang dapat mengakses KUR dan skala usahanya berhasil naik kelas.
Penyaluran KUR juga terus meningkat, yang ditunjukkan dengan total penyaluran Kredit Usaha Rakyat per 31 Juli 2023 sebesar Rp 126,63 triliun yang diberikan kepada 2,3 juta debitur. Sementara kredit bermasalah atau NPL (non-performing loan) berada di level 1,63 persen.