Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kenyataannya di lapangan?
Berdasarkan pantauan kumparan pada jam makan siang, Selasa (31/1), Warunk Upnormal di Fatmawati, Jakarta Selatan, memang tampak lengang. Awalnya hanya terlihat 2 sampai 3 pengunjung saja. Namun seiring waktu berlalu, pengunjung mulai memenuhi gerai Warunk Upnormal di Fatmawati.
Kasir di Warunk Upnormal Fatmawati, Renata, mengatakan gerai yang dijaganya justru ramai pada sore menuju malam hari. Biasanya, pengunjung datang ramai-ramai untuk bekerja atau nongkrong, menghabiskan waktu rata-rata lebih dari 3 jam.
Renata mengungkapkan gerai Fatmawati seringkali membeludak pada akhir pekan. Di waktu itu seringkali pengunjung kesulitan mencari tempat duduk dan parkir.
“Biasanya yang ramai itu sewaktu orang pulang sekolah atau pulang kerja. Mereka ada yang mengerjakan tugas atau bersantai, biasanya kalau ramai-ramai bisa menghabiskan waktu lebih dari 3 jam,” ungkap Renata, Selasa (31/1).
ADVERTISEMENT
Renata mengakui pengunjung berkurang drastis saat masa pandemi COVID-19. Namun, secara perlahan pengunjung sudah mulai ramai lagi. Ramainya pengunjung itu berdampak positif ke omzet Warunk Upnormal Fatmawati.
“Omzet kita tidak mungkin tidak terlalu tinggi karena pemulihan pengunjungnya masih bertahap. Tapi biasanya rata-rata Rp 10 juta per hari, kalau per bulan bisa sampai Rp 200 juta. Sales kita meningkat weekend biasanya.” ungkap Renata.
Selanjutnya, kumparan bergeser ke Warunk Upnormal di Ampera, Jakarta Selatan, pada sore hari. Di lokasi tersebut dipenuhi pengunjung, utamanya oleh anak-anak yang baru pulang sekolah.
Store Manager Upnormal Ampera, Adam, menjelaskan dari pukul 14.00 WIB hingga malam, gerainya tidak pernah kosong dan selalu sibuk. Menurutnya, setelah anak-anak sekolah meninggalkan lokasi, orang-orang sehabis pulang kerja seringkali nongkrong sampai gerai tutup pada Rp 24.00 WIB.
ADVERTISEMENT
“Kalau peak time memang biasanya di jam pulang sekolah, rata-rata anak-anak nongkrong di sini hampir setiap hari. Sehabis itu lanjut peak hour-nya lanjut ke waktu orang-orang pulang kerja, jadi rata-rata sehabis lunch time dan dinner time ramainya,” kata Adam, Selasa (31/1).
Namun, Adam tak menampik memang jumlah pengunjung jauh turun dari waktu sebelum pandemi. Ia menduga hal itu karena beberapa pengunjung telah mendapatkan tempat nongkrong baru.
Meski begitu, ia berharap dicabutnya aturan PPKM dapat meningkatkan jumlah pengunjung di gerainya. Sehingga bisa membuat omzet meningkat. Adam mengungkapkan saat ini rata-rata omzet harian Warunk Upnormal Ampera mencapai Rp 10 juta.
“Memang (kenaikan jumlah pengunjung) pesat, tapi belum seperti yang kami harapkan. Ke depannya setelah PPKM dilepas pengunjungnya bisa seperti sebelum PPKM, karena sekarang kita sudah bisa terima tamu 100 persen lagi, jadi kami harap tamu yang tadinya ragu atau takut berkumpul sekarang bisa kembali lagi,” tutur Adam.
ADVERTISEMENT