Was-was Rusia Kurangi Pasokan, Uni Eropa Cari Tambahan Gas ke Nigeria

24 Juli 2022 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pipa di fasilitas pendaratan pipa gas 'Nord Stream 2' difoto di Lubmin, Jerman, 7 Maret 2022. Foto: Hannibal Hanschke/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pipa di fasilitas pendaratan pipa gas 'Nord Stream 2' difoto di Lubmin, Jerman, 7 Maret 2022. Foto: Hannibal Hanschke/REUTERS
ADVERTISEMENT
Uni Eropa sedang mencari gas tambahan dari Nigeria sebagai antisipasi pengurangan pasokan dari Gazprom, Rusia. Wakil Direktur Jenderal Departemen Energi Komisi Eropa Matthew Baldwin mengatakan akan melakukan pembicaraan intensif dengan pejabat dan produsen minyak terbesar di Afrika pekan ini perihal rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama ini, Uni Eropa memang mengimpor gas dari Nigeria dengan porsi 14 persen dari kebutuhan. Dengan rencana ini, kata Baldwin, ada potensi Uni Eropa menaikkan impor gasnya dari Nigeria dua kali lipat.
Baldwin mengatakan saat ini Nigeria tengah meningkatkan keamanan di Delta Niger dan berencana untuk membuka kembali pipa Trans Niger setelah Agustus, yang akan menghasilkan lebih banyak ekspor gas ke Eropa.
Peningkatan keamanan itu lantaran selama ini produksi minyak dan gas di Nigeria terhambat oleh pencurian dan perusakan jaringan pipa. Kondisi ini membuat kapasitas produksi terminal produsen gas Nigeria LNG Ltd di Pulau Bonny hanya 60 persen.
“Jika kita bisa mendapatkan hingga di atas 80 persen nantinya. Pada saat itu, mungkin ada tambahan LNG yang bisa tersedia untuk kargo spot yang akan datang ke Eropa,” kata Baldwin dikutip dari Reuters, Minggu (24/7).
Bendera Uni Eropa. Foto: REUTERS/Yves Herman
Menurut Badlwin, pejabat Nigeria sudah terbuka dengan permintaan Uni Eropa. Mereka meminta Komisi Eropa datang lagi Agustus mendatang saat ada keputusan.
ADVERTISEMENT
Adapun perusahaan gas yang dimaksud adalah Nigeria NLG yang dimiliki oleh perusahaan minyak negara NNPC Ltd, Shell, TotalEnergies, dan Eni.
Pada Rabu lalu, Komisi Eropa mengatakan negara-negara anggota Uni Eropa harus memotong penggunaan gas mereka sebesar 15 persen mulai Agustus 2022 hingga Maret 2023. Target awal akan bersifat sukarela, tetapi akan menjadi diwajibkan jika Komisi Eropa menyatakan keadaan darurat.
Tahun lalu, Nigeria mengekspor 23 miliar meter kubik (bcm) gas ke Uni Eropa, tetapi realisasi itu terus turun selama bertahun-tahun. Pada 2018, Uni Eropa tercatat membeli 36 bcm LNG dari Nigeria.