Waskita Beton Bangun JPM Dukuh Atas, Nilai Proyek Capai Rp 167 M

15 Agustus 2023 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara sepeda motor melintas di samping proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (16/1/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara sepeda motor melintas di samping proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (16/1/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mendapatkan proyek pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Dukuh Atas dan merevitalisasi Stasiun Commuterline Sudirman senilai Rp 167,1 miliar.
ADVERTISEMENT
Jembatan sepanjang sekitar 250 meter tersebut nantinya sebagai menghubungkan akses penumpang LRT Jabodebek, KAI Commuter Line, dan Transjakarta.
Proyek infrastruktur ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development) pertama di Jakarta, yaitu Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, mengatakan hadirnya jembatan penyeberangan multiguna akan memberikan kenyamanan, kemudahan, dan keamanan bagi para pengguna transportasi publik untuk mengakses kawasan. Hal tersebut tentu akan mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik oleh masyarakat sebagai sarana mobilitas sehari-hari.
Progres pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) JPM Dukuh Atas, Rabu (12/7). Foto: Haya Syahira/kumparan
“WSBP telah berkontribusi terhadap upaya perubahan gaya hidup masyarakat urban Jakarta,”ujar Fandy dalam keterangan resminya.
JPM ini didesain dengan fungsi pendukung berupa area pertokoan dan juga sebagai spot wisata baru. Lebih jauh lagi, jembatan dilengkapi dengan akses sepeda dengan disediakannya ramp yang memudahkan pesepeda untuk mengakses jembatan dan melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta.
ADVERTISEMENT
JPM yang memiliki tinggi sekitar 18,4 meter dari permukaan tanah ini mulai dibangun sejak Desember 2021. Jembatan ini dibagi dalam 3 zona, yaitu Zona 1 (Sisi Waduk Setiabudi, Bangunan 3 lantai), Zona 2 (Jembatan Jl. Galunggung dan Jembatan Banjir Kanal), dan Zona 3 (Sisi Rel Kereta Stasiun Sudirman, Bangunan 2 lantai).
”WSBP menargetkan proyek ini selesai pada kuartal III-2023. Hingga saat ini progress konstruksi sekitar 91,28 persen,” ujar Fandy.
Progres pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) JPM Dukuh Atas, Rabu (12/7). Foto: Haya Syahira/kumparan
Dalam pembangunan JPM ini WSBP menggunakan material konstruksi prefabrikasi, di antaranya PCI girder dan jembatan baja segmental. Sehingga, pelaksanaan di lapangan dapat dilakukan dengan singkat tanpa mengganggu aktivitas masyarakat, mengingat Dukuh Atas termasuk kawasan jantung perekonomian Indonesia.
Proses pekerjaan yang berlangsung didukung oleh peralatan angkat berkapasitas tinggi dengan teknologi terbaru sehingga dapat melakukan pengangkatan material berat dengan jangkauan yang jauh namun tetap aman, dengan segala aspek mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi dilakukan dengan cermat dan hati-hati.
ADVERTISEMENT