Waskita Beton Incar Pendapatan Rp 2,3 Triliun di 2023

27 Maret 2023 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Senin (27/3/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Senin (27/3/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Anak usaha Waskita Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan Kinerja perusahaan akan terus meningkat di tahun 2023 hingga ke depannya. Salah satunya laba kotor tetap positif senilai Rp 300 miliar.
ADVERTISEMENT
WSBP juga menargetkan perolehan nilai kontrak mencapai Rp 3,8 triliun tahun ini. Rinciannya, nilai kontrak dari produk precast berkisar Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun, nilai kontrak dari produk readymix berkisar Rp 900 miliar hingga Rp 950 miliar, dan nilai kontrak dari produk construction senilai Rp 1,8 triliun.
“Target pendapatan tahun ini Rp 2,3 triliun. Yang ini sudah breakdown, precast Rp 700-Rp 750 miliar, readymix Rp 500-Rp 550 miliar, dan construction RP 950 miliar-Rp 1 triliun,” ujar Direktur Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir di Hotel Pullman Jakarta, Senin (27/3).
Asep menyebut target pendapatan tumbuh 12 persen yoy dari perkiraan Rp 2,06 triliun pada tahun 2022. Sedangkan target laba bruto naik dari perkiraan Rp 280 miliar pada tahun 2022.
Director of Finance dan Risk Management PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Asep Mudzakir. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Kami pikir perusahaan yang baru selesai menyelesaikan restrukturisasi, target 10 persen sudah cukup moderat. Ini menurut kami target yang sangat layak di WSBP tahun 2023,” katanya.
ADVERTISEMENT
Waskita Beton Precast telah melaksanakan kewajiban pertamanya kepada seluruh kreditur. Tepat enam bulan pasca-homologasi, WSBP telah dinyatakan berkekuatan hukum tetap oleh pengadilan pada 20 September 2022, WSBP menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap pertama kepada seluruh kreditur.
“Sesuai ketentuan, WSBP telah melaksanakan pembayaran melalui kas pembayaran melalui kas pembayaran utang atau CFADS (cash flow available for debt service) pertama sebesar Rp 75,4 miliar,” ujar Asep..
Adapun pembayaran yang dilaksanakan yakni pembayaran tahap pertama kepada seluruh vendor dengan total Rp 34,5 miliar. Kemudian pembayaran pada perbankan untuk porsi bunga 2 persen per anum senilai Rp 37,6 miliar dan pembayaran bunga 2 persen per anum kepada pemegang obligasi dengan total Rp 3,26 miliar. Hal ini menandakan bahwa kondisi keuangan WSBP pasca restrukturisasi dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
“Pembayaran CFADS berikutnya akan dilakukan pada 25 September 2023,” tambah Asep.
Selain ketepatan waktu pelaksanaan pembayaran utang tahap pertama, WSBP juga menargetkan pelaksanaan konversi utang menjadi saham dan obligasi wajib konversi dapat dilakukan pada akhir kuartal II tahun ini.
Nantinya akan terjadi perubahan struktur saham WSBP pasca restrukturisasi, namun PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tetap sebagai pemegang saham pengendali. Dalam proses restrukturisasi demi perbaikan kondisi keuangan perusahaan, WSBP didukung oleh PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).