Waskita Karya Akan Bangun 1.000 Km Jalan di Sudan Selatan, Dibayar Pakai Minyak

16 Desember 2022 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Suwardjono, berbicara dengan sejumlah media Indonesia dan Singapura, Jumat (16/12). Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Suwardjono, berbicara dengan sejumlah media Indonesia dan Singapura, Jumat (16/12). Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menggarap proyek pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km) di Sudan Selatan. Menariknya, penggarapan proyek tersebut akan dibayar dengan minyak yang diimpor oleh PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
"Jadi ini proyek barter gitu, kita mengerjakan jalannya nanti mereka bayar pakai minyak ke Pertamina. Jadi ini agak complicated, makanya ada kontrak induknya yang memayungi kerja sama ini," kata Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Suwardjono, dalam perbincangan dengan kumparan dan Kontan, Jumat (15/12).
Kontrak antara Waskita Karya dengan Sudan Selatan sudah diteken pada 20 September 2022. Menurutnya, proyek ini akan efektif begitu pengiriman minyak pertama dari Sudan Selatan diterima Pertamina. "Harapannya awal 2023 sudah bisa jalan proyek ini," lanjutnya.
Pembukaan hubungan diplomatik RI-Sudan Selatan. Foto: Dok. Kemlu
Proyek pembangunan jalan sepanjang 1.000 km ini merupakan kontrak jangka panjang selama lima tahun. Nilainya mencapai USD 1,8 miliar atau setara Rp 28 triliun.
Selain di Sudan Selatan, Waskita Karya juga mengincar sejumlah proyek konstruksi di luar negeri, seperti bandar udara (bandara) dan jalan di Timor Leste. Untuk pembangunan bandara, nilai kontraknya USD 60 juta dan jalan senilai USD 35 juta.
ADVERTISEMENT
"Untuk 2023 proyek konstruksi luar negeri ini kita targetkan kontribusinya sebesar 5 persen ke pendapatan Waskita Karya," imbuh Destiawan.
Menurutnya, menggarap proyek di luar negeri punya nilai strategis selain dari mengejar revenue dan profitabilitas. Di antaranya untuk memperkenalkan perusahaan ke pasar di luar Indonesia.
Selain itu, menggarap proyek di luar negeri juga menjadi pembelajaran bagi tim Waskita Karya untuk mengikuti standar-standar regional bahkan global dalam pekerjaan konstruksi.