Waskita Karya Angkat Kaki dari Proyek Tol Getaci, Apa Alasannya?

21 November 2022 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan keluar dari proyek Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) di 2022. Waskita Karya merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengungkapkan salah satu alasannya adalah karena minimnya dana dan ada aturan mengikat pada Perjanjian Restrukturisasi Induk atau Master Restructuring Agreement (MRA) Waskita Karya.
"Waskita enggak punya duit. Dan dalam MRA kita enggak boleh investasi tol lagi," kata Destiawan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (21/11).
Destiawan menjelaskan di dalam MRA Waskita Karya mengatur pihaknya tidak boleh berinvestasi di jalan tol. MRA tersebut merupakan kesepakatan antara Waskita Karya dengan tujuh kreditur perbankan untuk merestrukturisasi utang senilai Rp 21,9 triliun atau 75 persen dari total utang Waskita sebesar Rp 29 triliun.
"Waskita ikut share tapi karena lender itu dalam MRA kita tidak ada investasi baru di ruas tol, jadi Waskita akan pull out [mundur] dari situ," ujar Destiawan.
Ilustrasi pembangunan jalan tol. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Destiawan mengatakan, Waskita Karya di proyek Tol Getaci ini hanya memiliki saham minoritas. Pada Februari lalu, Waskita Karya telah menyetorkan modal senilai Rp 1,21 miliar ke JGC sebagai konsensi proyek Tol Getaci.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini kita akan mundur. Jasa Marga itu yang punya ruas tol. Waskita share minoritas," terang Destiawan.
Tol Getaci terdiri atas empat seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan Seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi Rp 56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada 2022 dan selesai 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya-Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai 2029.