Waspada! Penipuan Mengatasnamakan Bank. Ini 3 Hal yang Perlu Dilakukan

20 November 2020 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penipu yang mengatasnamakan bank. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penipu yang mengatasnamakan bank. Foto: Shutterstock
Modus penipuan dengan menghubungi nasabah dan mengaku sebagai pihak bank kian marak belakangan ini. Berbagai cara mereka lakukan untuk satu tujuan: mendapatkan data perbankan mereka dan menguras isi rekening.
Seringnya, para pelaku menelepon dari nomor yang tidak dikenal,atau menggunakan nomor palsu yang disamarkan atau biasa disebut fake called number, sehingga menyerupai nomor resmi contact center sebuah bank. Misalnya Halo BCA, jadi seperti ini +621500888 dan 021500888. Perlu diingat, nomor Halo BCA resmi adalah 1500888, tidak ada awalan +62, 021, dan awalan lainnya.
Penipu memulai modus mereka dengan menelepon dan mengaku sebagai customer care, lantas memberitahu ada aktivitas transaksi mencurigakan pada kartu kredit/rekening/mobile banking milik korban.
Setelah mendengar informasi tersebut, korban yang lengah akan percaya dan menjadi panik sehingga dengan sukarela memberikan data-data rahasia perbankan mereka. Seperti nomor kartu kredit, CVV kartu kredit, kode OTP, dan lainnya.
Ilustrasi tabungan habis terkuras akibat ditipu. Foto: Shutterstock
Penipu ini tentu tidak bekerja sendiri. Setelah mendapatkan informasi perbankan korban, rekannya akan melakukan aksi lain dengan bertransaksi di berbagai portal-portal/ toko online dengan sejumlah nominal tertentu. Untuk meyakinkan calon korban, para pelaku biasanya menyebutkan kemungkinan terburuk jika tidak segera diatasi.
Saat korban dalam keadaan panik, penipu akan melancarkan aksinya dengan modus berniat baik dan akan membantu membatalkan transaksi mencurigakan tersebut dengan meminta nomor CVV kartu dan kode OTP yang korban terima.
Karena kepercayaan korban sudah cukup terbangun, penipu selanjutnya akan menawarkan korban untuk mengamankan aset-aset perbankan lainnya dengan meminta data yang belum didapatkan, seperti nomor kartu ATM hingga username dan PIN mobile banking.
Ilustrasi pertanyaan penipu mengatasnamakan bank. Dok. BCA
Tanpa disadari, penipu tersebut sudah berhasil mengakses beragam produk perbankan milik korban, seperti kartu kredit dan mobile banking. Mereka akan dengan mudah menguras semua aset yang ada di dalamnya.
Tapi Anda tak perlu khawatir, berikut kumparan rangkum 3 tips menghindari modus penipuan untuk Anda #GenerasiAntiModus!

1. Jangan mengangkat telepon sembarangan

Meskipun terlihat mirip dengan nomor resmi call center. Nomor customer care resmi Halo BCA adalah 1500888 tanpa ada embel-embel +62, 021, atau apapun.
Jika terlanjur menjawab telepon dan orang tersebut memberikan informasi adanya aktivitas mencurigakan pada kartu kredit/rekening/mobile banking milik Anda, tetap tenang dan jangan panik.

2. Matikan telepon, jangan share data apapun

Perlu diingat bahwa bank tidak pernah minta data seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, CVV Kartu Kredit, OTP dan data pribadi lainnya karena #DatamuRahasiamu! Jangan share data perbankan ke siapapun ya, matikan saja telepon.

3. Hubungi Halo BCA jika ada aktivitas transaksi mencurigakan

Jika Anda menemukan aktivitas transaksi yang mencurigakan, khususnya yang mengaku sebagai pihak Bank BCA, segera hubungi Halo BCA di 1500888, Twitter @HaloBCA, Email; halobca@bca.co.id, atau WhatsApp Bank BCA 08111500998. Bank BCA akan dengan senang hati melanjutkan laporan tersebut ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti. Untuk Untuk informasi lengkapnya di sini.
Terakhir, jangan lupa untuk terus mengingatkan orang-orang terdekat dan sekitar Anda untuk tidak mudah tertipu dengan terus waspada dan lakukan tiga tips di atas. Mulai sekarang, yuk ikut berkontribusi menjadi agent of change pencetak #GenerasiAntiModus. Update modus-modus lainnya di bca.co.id/awasmodus
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Bank BCA