Waspada! Penipuan Mengatasnamakan OneKlik BCA, Ini 3 Hal Yang Perlu Diketahui

Ilustrasi bertransaksi menggunakan mobile banking. Foto: Shutterstock

Tidak dipungkiri, kemajuan teknologi mempermudah berbagai urusan kita sehari-hari, termasuk aktivitas keuangan dan perbankan. Bila dulu top-up saldo e-wallet atau bayar belanjaan e-commerce harus melakukan beberapa kali tahapan, kini bisa langsung tuntas dalam satu kali klik di smartphone.

Tapi di sisi lain, berbagai kemudahan tersebut jadi celah bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan. Salah satu yang kini meresahkan adalah penipuan dengan mengatasnamakan OneKlik BCA.

Ya, modus penipuan dengan transaksi OneKlik ini memang mengincar pedagang toko online, terutama nasabah BCA yang belum familier dengan fitur OneKlik BCA. Dalam aksinya, pelaku akan berpura-pura menjadi pembeli yang tertarik membeli barang dagangan di toko online calon korban. Pelaku pun akan mengirim pesan melalui japri (jalur pribadi) dan mengatakan akan membayar barang yang akan dibeli melalui metode transfer OneKlik BCA, lantas meminta nomor kartu ATM dan kode OTP (one time password) yang terkirim lewat SMS ke nomor handphone korban.

Untuk meyakinkan calon korban, pelaku tak segan mengirim pesan berisi screenshot tampilan OneKlik yang sudah dimodifikasi seolah-olah memang ada menu transfer dan harus menginput nomor ATM beserta OTP. Tak sedikit pedagang yang lantas percaya dan memberikan data pribadinya dengan sukarela. Akhirnya bukannya untung, justru sejumlah uang korban di rekening akan dikuras oleh penipu.

Apakah kamu juga sedang berkecimpung membangun bisnis online? Jangan khawatir, asal tetap waspada dan memperhatikan tiga hal ini dengan saksama, kamu bisa terhindar dari tindakan penipuan bermodus OneKlik BCA

1. Produk OneKlik bukan layanan transfer ke rekening pribadi

Ilustrasi memasukkan kode OTP (one time password) saat transaksi e-commerce. Foto: Shutterstock

Fitur OneKlik BCA yang pertama kali diluncurkan pada awal Januari 2019 lalu memang diluncurkan untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi belanja online. Namun yang perlu diingat, fitur OneKlik bukanlah metode transfer perorangan, melainkan fasilitas pembayaran yang disediakan BCA untuk mempermudah nasabah membayar top-up saldo di aplikasi e-wallet, atau membayar barang yang ia beli melalui merchant di aplikasi e-commerce.

Sebelum mengaktifkan fitur OneKlik, nasabah akan diminta untuk mendaftarkan nomor ATM dan limit hariannya, lalu memasukkan kode OTP yang telah dikirim ke nomor handphone. Nah, inilah yang disalahgunakan oleh para penipu untuk melaksanakan aksinya.

2. Selalu menjaga kerahasiaan data pribadimu

Modus penipuan dengan OneKlik BCA. Foto: Dok. BCA

Bisa dibilang, nomor kartu ATM dan kode OTP merupakan benteng untuk memperkuat autentikasi saat melakukan berbagai transaksi keuangan, sehingga saldo di dalam rekening kita tetap terlindungi. Jadi, jangan sekali-kali memberikan data pribadi yang penting, termasuk nomor kartu ATM dan kode OTP kepada orang lain meskipun mengaku sebagai petugas atau karyawan bank, karena #DatamuRahasiamu.

3. Ketahui fitur-fitur terbaru OneKlik

Cara efektif agar terhindar dari modus penipuan yang mengatasnamakan OneKlik tentu saja dengan mengenal dan mengetahui layanan beserta fitur-fitur yang ada di dalam OneKlik BCA. Registrasi OneKlik bisa dilakukan di aplikasi merchant dan aktivasinya melalui kode OTP yang dikirimkan via SMS. Namun karena saat ini sedang diimplementasikan bertahap ke semua merchant, aktivasi OneKlik kini diarahkan ke BCA mobile di menu ‘Atur OneKlik’.

Selain itu, melalui layanan ‘Atur OneKlik’ tersebut, kamu dapat mengatur total limit harian OneKlik, blokir/buka blokir sementara, dan hapus OneKlik. Cukup buka BCA mobile dan klik fitur m-Admin pada BCA mobile, lalu klik 'Atur OneKlik'.

Jadi lebih tenang kan, mengembangkan usaha toko online tanpa takut terkena modus penipuan dengan mengatasnamakan OneKlikBCA. OneKlik. Yuk, jadi #GenerasiAntiModus!

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan BCA