Widodo Makmur Perkasa Bakal IPO, Siap Melepas 25 Persen Sahamnya

28 Oktober 2021 19:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder & CEO PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, IR. Tumiyana (tengah).
 Foto: PT Widodo Makmur Perkasa Tbk
zoom-in-whitePerbesar
Founder & CEO PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, IR. Tumiyana (tengah). Foto: PT Widodo Makmur Perkasa Tbk
ADVERTISEMENT
PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) WMP akan melepas 25 persen saham yang akan ditawarkan kepada investor domestik dan internasional.
ADVERTISEMENT
WMP menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters (JLU). Penawaran umum rencananya akan dilaksanakan pada 22-24 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 November 2021.
Sesuai rencana, penawaran awal (bookbuilding) saham WMP berlangsung pada 27 Oktober hingga 9 November 2021 dengan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit 18 November 2021.
“Harapan kami bahwa dengan terlaksananya proses IPO ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP. Pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk Grup," ujar Founder & CEO WMP Tumiyana melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
WMP, kata dia, akan menggunakan sekitar 11,43 persen dana hasil IPO untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia. Perseroan juga mengalokasikan sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sekitar 19,05 persen hasil IPO juga akan dipakai untuk penyertaan modal ke anak perusahaan, sekitar 17,90 persen untuk membayar utang bank, dan sisanya 32,57 persen sebagai modal kerja grup, terutama untuk pembelian bahan baku.
"Hasil dari IPO ini akan menambah Capex yang telah kami tetapkan dalam rencana pengembangan WMP dan seluruh lini bisnisnya pada beberapa tahun mendatang. Selain melakukan ekspansi fasilitas produksi, salah satu strategi besar WMP dalam mendorong pertumbuhannya adalah dengan penerapan energi terbarukan pada fasilitas produksinya," jelasnya.
"Serta pengembangan fasilitas peternakan serta pertanian terintegrasi yang akan menghadirkan cost efficiency bagi Perseroan.” lanjutnya.
Bisnis WMP
Founder & CEO PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, IR. Tumiyana (tengah). Foto: PT Widodo Makmur Perkasa Tbk
WMP merupakan perusahaan holding yang sudah berjalan selama 26 tahun sejak 1995. WMP membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan peternakan sapi WMP dilakukan di 2 lokasi dengan total kapasitas 172.000 ekor per tahun. Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektar (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha. Adapun kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131.000 ton per tahun.
Untuk peternakan ayam terintegrasi terdapat di GPS Gunung Kidul dengan kapasitas 64.000 DOC GPS; PS Sukabumi, Gunung Kidul dengan kapasitas 440.000 DOC; broiler commercial Cianjur (dalam pengembangan), Wonogiri dengan kapasitas 6.800.000 DOC FS; peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9.360.000 butir per tahun.
Kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha WMP, yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU). WMUU telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di lini bisnis komoditas pertanian, WMP mengoperasikan fasilitas Rice Mill di Tegal, Jawa Tengah dengan kapasitas produksi 50.000 mt/tahun dan tengah mengembangkan Rice Mill kedua di Ngawi, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 100.000 mt/tahun. Perseroan juga memiliki gudang di Tegal dengan kapasitas penyimpanan 3.000 mt dan Cileungsi dengan kapasitas penyimpanan 5.000 mt. Selain beras, WMP melakukan perdagangan komoditas jagung, gula, dan kedelai.
WMP juga beroperasi di sektor konstruksi dan energi terbarukan untuk mendukung pengembangan fasilitas Widodo Makmur Perkasa Grup. Fokus konstruksinya untuk membangun fasilitas dan gudang. Pada seluruh fasilitas grup tersebut, Perseroan juga mengaplikasikan infrastruktur energi terbarukan, termasuk panel surya dan tenaga angin.
****
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT