Widodo Makmur Unggas Bakal Gunakan 74 Persen Dana IPO untuk Ekspansi

6 Januari 2021 17:08 WIB
clock
Diperbarui 9 Februari 2021 11:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan ayam petelur di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Peternak mengeluhkan kenaikan harga pakan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan ayam petelur di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Peternak mengeluhkan kenaikan harga pakan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) akan melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 5.923.076.900 saham baru ke publik setara dengan sebanyak-banyaknya 35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
ADVERTISEMENT
Widodo Makmur Unggas menawarkan harga IPO berkisar antara Rp 142 sampai Rp 200. Dengan demikian melalui aksi korporasi ini perseroan berpotensi meraup dana segar Rp 841 miliar hingga Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi mengatakan, perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi.
“Antara lain untuk pembangunan fasilitas Breeding PS Farm di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan fasilitas Hatchery di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa. Pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa,” ujar Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi dalam Public Expose Virtual, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
Selain itu dana juga akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Slaughterhouse di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan fasilitas Feedmill di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Sedangkan sisanya sebesar 25,7 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial untuk Slaughterhouse.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Menurut Ali, peningkatan kapasitas produksi ini akan berdampak terhadap penetrasi pasar yang lebih baik lagi ke depannya. Pada tahun ini, perseroan cukup optimistis penjualan bakal meroket naik 436 persen dan laba bersih 259 persen dibanding tahun lalu.
WMU pun fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas, apalagi di sepanjang semester pertama tahun lalu produksi karkas tumbuh 22 persen menjadi 16.000 ton. “Konsumen kita tersebar di seluruh Indonesia dan kebutuhan protein daging ayam nasional terus meningkat. Jadi kita yakin penjualan tahun ini tumbuh tajam,” tandas Ali.
ADVERTISEMENT
WMU merupakan satu dari lima lini bisnis Widodo Makmur Perkasa Group. Kelompok usaha itu telah berdiri sejak 1995 dan memiliki lini bisnis peternakan dan komoditas. Widodo Makmur Perkasa Group didirikan oleh Tumiyana, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai direktur utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP Tbk (PTPP).