Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
WIKA Bakal Hapus Anak-Cucu Usaha di Luar Sektor Konstruksi dan EPCC
5 Maret 2025 13:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA ) mengungkapkan akan menghapus anak cucu perusahaan di luar sektor bisnis konstruksi dan Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan perusahaan menetapkan 3 langkah strategis untuk mengatasi tantangan dan mengupayakan keberlangsungan usaha.
Hal ini menyusul proyek pemerintah yang diteken WIKA sepanjang tahun 2025 mengalami penurunan drastis, sehingga perusahaan lebih fokus pada proyek yang sedang berjalan maupun menyasar pada proyek swasta atau Kementerian BUMN.
Langkah pertama adalah optimalisasi portofolio WIKA Group, dengan penataan ulang anak dan cucu perusahaan karena perusahaan ingin lebih fokus kepada bisnis konstruksi dan EPCC serta bisnis penunjangnya.
Selain itu, WIKA juga berencana melakukan pengurangan beban investasi pada anak cucu perusahaan WIKA yang memiliki kinerja yang kurang baik.
"Kita tata ulang baik cucu maupun anak, di antaranya pada tahun ini kami akan mengurangi jumlah cucu begitu ya supaya tidak terlalu banyak maupun penataan ulang anak, sehingga kami akan fokus kepada bisnis konstruksi dan EPCC saja, di luar ini kita akan hapus," ungkapnya saat RDP Komisi VI DPR, Rabu (5/3).
Agung melanjutkan, langkah strategis lain yakni melakukan divestasi atau recycling asset pada tahun 2025. Hal ini dinilai akan mengurangi beban investasi dan memberikan dana tunai untuk memperkuat modal dan penyelesaian kewajiban.
ADVERTISEMENT
Perusahaan, kata dia, sudah menetapkan peta jalan atau roadmap divestasi aset investasi tersebut, meliputi jalan tol hingga SPAM yang belum memberikan imbal hasil.
"Ini sudah kita buatkan roadmap-nya di antara tahun 2025 ada beberapa tol maupun mungkin yang SPAM juga mungkin kita akan kita proses juga," jelas Agung.
Kemudian langkah terakhir adalah upaya efisiensi operasi bisnis. Agung menkelaskan, perusahaan sudah melakukan penurunan biaya operasional dengan target minimal 15 persen, mulai dari operasional hingga efisiensi remunerasi.
"Tapi kami tidak melakukan lay-off pegawai sampai dengan saat ini. Kami mempertahankan semua sumber daya yang ada tetapi kami membuat efisiensi-efisiensi baik itu pemasaran, sponsorship, konsultan dan sebagainya," tutur Agung.