WIKA Bangun 4.000 Rumah Subsidi di Aljazair

24 Juli 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi apartemen Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apartemen Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Kiprah salah satu BUMN Konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA di luar negeri terus meluas. Saat ini, salah satu proyek infrastruktur di luar negeri yang tengah digarap WIKA, yakni pembangunan lodgement atau rumah bersubsidi di Aljazair.
ADVERTISEMENT
Manager Proyek Lodgement WIKA di Aljazair, Tumbur Butarbutar, mengatakan jumlah proyek yang tengah dikerjakan WIKA di sana yakni sebanyak 4.000 unit rumah subsidi. Dengan total tower apartemen yang dibangun mencapai 150 tower.
"Tahun 2017 kita dapat di Algeria perumahan lodgement. Kita ambil baru 4.000 logement apartemen dapat kontrak 2018, 150 tower apartemen," ujar Tumbur dalam acara Indonesia Muda Club membahas kiprah BUMN di luar negeri, Jumat (24/7).
Pengerjaan proyek ini, telah dimulai WIKA sejak awal tahun 2019. Secara rinci, rumah-rumah bersubsidi itu di bangun di dua kota, yakni sebanyak 1.700 unit di Aljazair dan 2.250 unit di Blida.
Bandara Oecusse di Timor Leste yang dibangun PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. WIKA
Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA diketahui mendapat sokongan dana dari Eximbank sebanyak Rp 187 miliar. Sebagian besar pekerja dalam pembangunan rumah ini diboyong dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Di Algier ini karena memang yang kita banggakan, dari sisi quality kita jadi contoh bagi kontraktor lain. Kita bersaing dengan kontraktor dari China, Turki dan lokal," ujarnya.
Menurut Tumbur, beberapa tahun terakhir jumlah proyek di luar negeri yang digarap oleh WIKA semakin meningkat. Ia menyebutkan salah satunya pembangunan bandara di Timor Leste.
Tumbur mengatakan, ada dua area di luar negeri yang tengah menjadi fokus WIKA. Area pertama adalah kawasan Asia Pasifik, serta Timur Tengah dan Afrika untuk area kedua.
Teranyar, WIKA juga tengah menggarap jalur MRT di Taiwan. Jalur yang diberi nama Sanying Line itu nantinya akan membentang sepanjang 14,3 km dan menghubungkan daerah Tucheng, Sanxia, dan Yingge dengan 13 stasiun pemberhentian.
ADVERTISEMENT