WIKA Rambah Bisnis Transportasi Udara, Bakal Kelola Bandara & Cargo

8 September 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan perawatan rutin sejumlah pesawat Lion Air di hanggar Batam Aero Teknik (BAT) Lion Air Group Bandara Hang Nadim, Batam. Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan perawatan rutin sejumlah pesawat Lion Air di hanggar Batam Aero Teknik (BAT) Lion Air Group Bandara Hang Nadim, Batam. Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
ADVERTISEMENT
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bakal menambah kegiatan usaha baru di sektor penyelenggaraan kebandarudaraan, termasuk di dalamnya investasi pada Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun. Direktur Human Capital dan Pengembangan WIKA, Mursyid mengatakan, perseroan tengah menyiapkan badan usaha pelaksana atau BUP untuk kegiatan usaha baru tersebut. Targetnya BUP selesai pada November 2021.
ADVERTISEMENT
“Kita akan masuk ke bisnis bandara. Ini bersama AP I dan Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC). Badan usaha pelaksana akan dijadwalkan terbentuk akhir November 2021,” ujar Mursyid dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9).
Menurut Mursyid, konsorsium ini akan dipimpin oleh AP I dengan porsi kepemilikan sebesar 51 persen. Sementara sisanya 30 persen merupakan porsi IIAC dan 19 persen milik WIKA. Rencananya, konsorsium ini akan mulai efektif pada April 2022.
Petugas cargo membawa envirotainer berisi vaksin COVID-19 Pfizer setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Untuk membentuk konsorsium ini, total belanja modal (capex) yang dibutuhkan adalah senilai Rp 6,9 triliun - Rp 7 triliun. Dengan porsi kepemilikan 19 persen, nilai ekuitas WIKA adalah sebesar Rp 170 miliar.
“Yang akan kita jadwalkan Rp 110 miliar di 2022 dan sisanya di 2023 dan 2024,” ujarnya. Menurut Mursyid, bisnis baru ini nantinya akan fokus pada pengelolaan bandara, termasuk melakukan renovasi, serta mengelola kargo di Bandara Hang Nadim dengan sistem profit sharing.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, konsorsium yang terdiri dari AP I, IIAC dan WIKA telah ditetapkan sebagai pemenang pelelangan untuk proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Dalam keterbukaan informasi BEI, kegiatan usaha ini memiliki tingkat internal rate of return (IRR) sebesar 11,52 persen. Angka ini lebih besar dari discount rate yang tercatat 11,18 persen. Dengan demikian kegiatan usaha ini dinilai layak secara finansial.
Sementara itu untuk WIKA, dengan porsi kepemilikan 19 persen maka kegiatan usaha ini mempunyai Net Present Value sebesar Rp 523,27 miliar atau rata-rata Rp 158,66 miliar per tahun selama masa proyeksi 25 tahun.