Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Harga eceran beras Indonesia secara konsisten merupakan yang tertinggi di ASEAN selama dekade terakhir," tulis World Bank dalam laporannya.
Bahkan, dibandingkan Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Thailand, beras Indonesia harganya dua kali lipat lebih mahal.
"28 persen lebih tinggi dari harga di Filipina, dan lebih dari dua kali lipat harga di Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Thailand," tulis World Bank.
World Bank mencatat, mahalnya beras di Indonesia ini disebabkan oleh harga pasar yang mendukung para produsen pertanian di Indonesia.
Hal itu dikarenakan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah seperti pembatasan perdagangan berupa tarif impor, monopoli impor oleh perusahaan BUMN untuk beberapa komoditas pangan utama.
Selain itu, World Bank juga mencatat penyebab harga beras Indonesia termahal di ASEAN adalah adanya ketentuan harga minimum di tingkat petani.
ADVERTISEMENT
Faktor lainnya, rantai pasokan panjang dan biaya distribusi tinggi di Indonesia yang punya geografi kompleks, juga menaikkan harga pangan di dalam negeri.
"Apalagi jangka panjang kurangnya investasi dalam R&D pertanian, layanan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian menahan peningkatan produktivitas yang dapat menurunkan harga pangan dalam jangka panjang," tulis World Bank.