Yang Dilakukan WSBP Agar Bisa Efisiensi Operasional Konstruksi

14 September 2024 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyuplai produk. Foto: Dok. WSBP
zoom-in-whitePerbesar
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyuplai produk. Foto: Dok. WSBP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Efisiensi operasional konstruksi menjadi salah satu kunci PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP memaksimalkan kinerja. Langkah itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi hingga optimalisasi human resources.
ADVERTISEMENT
VP of Construction & Installation Division WSBP, Aden Sukanda, mengungkapkan dari sisi teknologi ada pemanfaatan Building Information Modeling (BIM). Teknologi BIM menjadi salah satu bentuk pemutakhiran pengelolaan bangunan yang meliputi gambaran digital dari ciri fisik dan fungsional sebuah fasilitas.
“Penggunaan BIM kita lebih menghemat dari sisi pengerjaan dan waktu perencanaannya,” kata Aden saat menyampaikan materi di program WICARA WSBP, Selasa (3/9).
Aden menjelaskan kunci berikutnya adalah penggunaan bar cutting program. Upaya tersebut mampu mengoptimalisasi tata letak pemotongan besi sehingga bisa menekan waste hingga di bawah 3 persen.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyuplai produk Readymix untuk menggarap Jembatan Palu IV. Foto: Dok. Waskita Beton Precast
Aden mengatakan saat konstruksi berjalan tetapi besi tidak dikelola dengan baik, maka akan mengganggu dari sisi biaya.
“Oleh karena itu dengan kita menggunakan bar cutting ini satu prosesnya jauh lebih cepat dibanding kita manual atau konvensional, yang kedua hasilnya apabila diterapkan itu jauh lebih efisien,” terang Aden.
ADVERTISEMENT

Maksimalkan Georadar

Aden menuturkan georadar merupakan teknologi elektromagnetik untuk melakukan mapping utilitas di bawah tanah.
Tidak menutup kemungkinan proyek konstruksi yang digarap WSBP di bawah tanahnya ada instalasi seperti pipa gas yang sudah dipasang sebelumnya. Penggunaan georadar itu bisa untuk menghindari eror dalam kegiatan konstruksi.
“Ketika kita berada di proyek-proyek yang istilahnya sudah ada infrastrukturnya itu sebelum kita memulai itu kita menggunakan georadar ini untuk melihat apakah ada instalasi yang di bawah itu, yang tidak sesuai dengan gambar yang eksisting,” terang Aden.
“Sehingga kita bisa meminimalisir terjadinya risiko kecelakaan, di mana ketika kita mulai gali di situ ada pipa gas atau ada kabel-kabel dan lain-lain,” tambahnya.
Efisiensi operasional konstruksi khususnya melalui teknologi itu penting dilakukan untuk menjalankan berbagai proyek yang didapatkan WSBP mulai dari jalan tol, perumahan, hingga kampus.
ADVERTISEMENT
Dari segi konstruksi, WSBP per Agustus 2024 menjalankan kontrak carry over 2023 senilai Rp 272,73 miliar dan Nilai Kontrak Baru 2024 mencapai Rp 432,28 miliar. Total Nilai Kontrak Dikelola per Agustus 2024 senilai Rp 705,01 miliar.
Selain soal teknologi, Aden menegaskan yang tidak kalah penting adalah mengoptimalkan human resources. Ia memastikan pihaknya berupaya menggandeng sumber daya lokal yang berkompeten.
“Di mana kita saat ini juga bekerja sama dengan beberapa vendor yang sifatnya kita membina juga sehingga ke depannya ada pertukaran knowledge,” tutur Aden.