Yang Terdampak Aksi Boikot Produk Pendukung Israel

12 November 2023 8:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
Warga Palestina mencari korban usai serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Rabu (1/11/2023).  Foto: Mohammed Al-Masri/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina mencari korban usai serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Rabu (1/11/2023). Foto: Mohammed Al-Masri/REUTERS
ADVERTISEMENT
Produk-produk perusahaan terindikasi memberikan dukungan terhadap Israel mulai diboikot. Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina.
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan dalam fatwa itu, wajib hukumnya mendukung kemerdekaan Palestina. Sebaliknya, haram hukumnya mendukung Israel dan para pendukungnya.
“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel, hukumnya haram," tegas Niam saat menyampaikan hasil fatwa MUI di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).
Meski MUI tidak menyebut apa saja produk pendukung Israel, akan tetapi kampanye boikot produk-produk yang disinyalir mendukung Israel, berseliweran di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.
Mengutip laman gerakan kecaman masyarakat internasional terhadap aksi penindasan Israel terhadap Palestina, BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) Movement, mayoritas produk yang mendukung atau berafiliasi dengan Israel dapat ditemukan di produk rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Salah satunya produk yang dijual perusahaan raksasa P&G. Deretan produk P&G yang populer di Indonesia adalah Downie, Head and Shoulders, Rejoice, Pantene, Oral-B, Gilette, Olay dan popok bayi merek Pampers.
Berdasarkan pantauan kumparan di Superindo PP TB Simatupang, Sabtu (11/11) produk-produk P&G banting harga. Pewangi pakaian Downy ukuran 650 ml diskon Rp 19.200 dari Rp 39.100 menjadi Rp 19.900. Kemudian shampo Head and Shoulders diskon Rp 7.000 untuk ukuran 160 ml dari Rp 33.890 menjadi Rp 26.890.
Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. Foto: Doaa Rouqa/REUTERS
Tak hanya itu, produk lainnya yang juga diboikot adalah produk kecantikan dari grup L'Oreal. Mengutip BDS Movement, L'Oreal Israel memproduksi lini produk yang menggunakan mineral Laut Mati dengan nama "Keindahan Laut Alami" yang diekspor ke 22 negara.
ADVERTISEMENT
Adapun sepertiga pantai barat Laut Mati terletak di Tepi Barat yang diduduki Israel. Israel mengeksploitasi Laut Mati untuk pariwisata internasional, pertambangan, dan meningkatkan citranya.
Seluruh harga produk Garnier yang merupakan anak usaha L'Oreal banting harga. Garnier Micellar Water diskon Rp 14.395 dari Rp 58.790, kemudian Garnier Mask turun Rp 11.155 dari Rp 27.890 menjadi Rp 16.735.
Selanjutnya ada Unilever. Menurut Daily Sabah, Unilever masuk dalam daftar perusahaan yang diboikot masyarakat sejumlah negara, seperti Turki, karena diduga mendukung Israel. Produk Unilever di Indomaret dan Alfamart juga banting harga.
Deodorant Rexona dari Rp 21.500 turun menjadi Rp 16.900. Produk deodorant Dove juga turun dari Rp 22.900 menjadi Rp 18.900. Kemudian sabun cuci muka Ponds banting harga dari Rp 37.700 menjadi Rp 25.900.
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba untuk menanyakan alasan mengapa produk-produk tersebut diskon. Namun, karyawan di sana mengaku tidak mengetahui alasannya.
"Kalau itu (soal produk pro israel) saya nggak tahu. Tapi emang kita suka ada diskon aja si," ujar karyawan Alfamart.
Dalam laman BDS Movement, juga tercantum berbagai produk hingga perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. Berikut daftar lengkapnya:

1. Siemens

Siemens (Jerman) merupakan kontraktor utama Euro-Asia Interconnector, kabel listrik bawah laut Israel-UE yang direncanakan menghubungkan pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina ke Eropa. Peralatan listrik bermerek Siemens dijual secara global.

2. PUMA

PUMA (Jerman) mensponsori Asosiasi Sepak Bola Israel, yang mengatur tim-tim di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang diduduki.

3. Carrefour

Carrefour (Prancis) adalah penggerak genosida. Carrefour-Israel telah mendukung tentara Israel yang mengambil bagian dalam genosida warga Palestina di Gaza dengan memberikan hadiah berupa paket pribadi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2022, mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan Israel Electra Consumer Products dan anak perusahaannya Yenot Bitan, yang keduanya terlibat dalam pelanggaran berat terhadap rakyat Palestina.

3. AXA

Ketika Rusia menginvasi Ukraina, raksasa asuransi AXA (Prancis) mengambil tindakan yang ditargetkan terhadapnya. Namun, ketika Israel, rezim kolonialisme dan apartheid yang telah berusia 75 tahun, melancarkan perang genosida di Gaza, AXA terus berinvestasi di bank-bank Israel untuk mendanai kejahatan perang dan pencurian tanah dan sumber daya alam Palestina.

4. Hewlett Packard Inc (HP Inc)

Perusahaan raksasa teknologi, HP Inc (AS) menyediakan layanan ke kantor para pemimpin genosida, PM Israel Netanyahu dan Menteri Keuangan Smotrich.

5. SodaStream

SodaStream secara aktif terlibat dalam kebijakan Israel yang menggusur warga asli Badui-Palestina Israel di Naqab (Negev) dan memiliki sejarah panjang diskriminasi rasial terhadap pekerja Palestina.
ADVERTISEMENT

6. Ahava

Ahava memiliki lokasi produksi, pusat pengunjung, dan toko utama di pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina.

7. RE/MAX

RE/MAX (AS) memasarkan dan menjual properti di pemukiman ilegal Israel yang dibangun di atas tanah curian Palestina, sehingga memungkinkan penjajahan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

8. Produk-produk Israel di supermarket

Buah-buahan, sayuran, dan anggur yang diberi label menyesatkan sebagai “Produk Israel” seringkali mengandung produk pemukiman ilegal di tanah Palestina yang dicuri. Perusahaan-perusahaan Israel tidak membedakan keduanya, begitu pula konsumen.
Sebelumnya, di Indonesia, ada dua brand waralaba besar yang juga dikaitkan dengan keberpihakan pada Israel. Kedua brand itu adalah McDonald's dan Starbucks.
Baik Starbuck maupun McDonald’s memilih menutup gerainya saat jutaan manusia menggelar aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu (5/11).
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi saat itu, Starbucks yang berada di Djakarta Theater ditutup rolling door. Toko tertutup dengan rapat, tak terlihat aktivitas di sana.
Di seberang Starbucks, gerai McDonald's juga tutup. Logo 'M' berwarna kuning ditutupi kain hitam. Tak hanya itu, gerai tersebut juga nampak dijaga beberapa aparat TNI.
Di depan kedua toko itu, para massa aksi bela Palestina berseliweran. Sesekali mereka berorasi di lampu merah pusat perbelanjaan Sarinah dan ‘Free Palestine!’ teriak massa aksi.
Laporan South China Morning Post juga menyebutkan, di Malaysia terjadi gerakan boikot perusahaan transportasi Grab. Padahal, Grab tidak berafiliasi langsung dengan Israel.
Gelombang postingan yang menunjukkan warga Malaysia membatalkan langganan Grab dan menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka tersebar di media sosial minggu lalu. Setelah Chloe Tong, istri CEO perusahaan Anthony Tan, membagikan foto perjalanan keluarganya ke Israel pada bulan Juli.
ADVERTISEMENT
"Di Instagram Chloe Tong mengatakan betapa sedihnya dia dengan apa yang terjadi di negara tempat dia 'benar-benar jatuh cinta'," tulis laporan itu.