YLKI Kritik Tol Layang Japek yang Gagal Atasi Macet

22 Desember 2019 11:06 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan di Tol Layang Japek.  Foto: Dok. Said Hafidh
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan di Tol Layang Japek. Foto: Dok. Said Hafidh
ADVERTISEMENT
Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang 38 kilometer telah dibuka untuk umum. Jasa Marga sempat mengklaim waktu tempuh Jakarta-Bandung bisa terpangkas sekitar setengah jam.
ADVERTISEMENT
Tol layang ini semakin ramai digunakan oleh masyarakat yang hendak mudik jelang libur Natal dan Tahun Baru. Tingginya jumlah kendaraan yang menggunakan tol layang ini pada Sabtu (21/12) membuat kemacetan terjadi sejauh 17 kilometer, mulai dari KM 31 hingga keluar Tol Layang Japek di KM 48.
Digadang-gadang dapat memangkas waktu tempuh, ternyata Tol Layang Japek malah menjebak para penggunanya dalam kemacetan. Hal ini mendapat sorotan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
"Prediksi saya bahwa Tol Layang Cikampek tidak akan mampu mengatasi kemacetan saat long week end terbukti. Terbukti tadi malam tol layang Cikampek macet total selama dua jam, dan akhirnya arus lalin menuju tol layang ditutup sementara. Ini artinya saat tol layang Cikampek dibangun tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk jika ada kendaraan mogok di tol layang," kata Tulus dalam keterangan yang diterima kumparan, Minggu (22/12).
Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan layang Tol Jakarta-Cikampek II arah Cikampek, di pintu masuk kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Menurut YLKI, Tol Layang Japek tidak dipersiapkan dengan baik sehingga justru menyusahkan penggunanya. "Ini bisa jadi petugas tol tidak sigap mengatasi masalah saat terjadi kendaraan mogok, dan volume traffic sedang tinggi-tingginya," ia menambahkan.
ADVERTISEMENT
YLKI pun mendesak agar pemerintah (Kemenhub dan kepolisian) mengevaluasi total manajemen lalu lintas saat libur panjang, seperti libur Nataru dan nanti libur Idul Fitri.
"Selain itu perlu dipertimbangkan adanya emergency exit, misalnya di km 25, sehingga pengguna tol tidak tidak tersandera di jalan tol selama berjam jam. Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol. Jangan sampai jalan tol layang ini menjadi produk gagal," tegas Tulus.
Tol Layang Japek merupakan tol layang terpanjang di Indonesia, yang panjangnya mencapai 38 kilometer dan tidak memiliki rest area. Sejumlah pengendara mengaku terjebak macet di sana selama hampir 2,5 jam.
Akibat padatnya arus lalu lintas, Korlantas Polri dan Jasa Marga sempat memutuskan untuk menutup sementara Tol Layang Japek.
ADVERTISEMENT
Kemacetan juga ditambah dengan adanya mobil yang mengalami gangguan di tengah ruas tol.