Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
YLKI Nilai Proyek Rice Cooker Gratis Rawan Penyimpangan
5 Februari 2023 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI ) menilai program bagi-bagi penanak nasi atau rice cooker gratis yang akan kembali digencarkan pemerintah di tahun ini merupakan kebijakan yang absurd.
ADVERTISEMENT
Pengurus harian YLKI, Agus Suyatno, program memakan anggaran besar mencapai Rp 340 miliar seharusnya bisa digunakan untuk kebijakan lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat kelas bawah.
"Dengan alokasi dana hingga Rp 300 miliar, bagi-bagi rice cooker merupakan bentuk kebijakan yang absurd. Tujuan dari kebijakan ini tidak jelas," kata Agus kepada kumparan, Minggu (5/2).
Agus melanjutkan, alih-alih program rice cooker gratis, anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih tepat sasaran, misalnya program 6 bulan listrik gratis untuk kelompok keluarga tidak mampu.
"Program ini juga bias alokasi jika pengawasan di lapangan tidak ada. Potensi penyimpangan akan sangat besar," lanjut dia.
Selain itu, dia juga mengatakan YLKI menduga program ini imbas dari kondisi kelebihan pasokan listrik PT PLN (Persero) atau oversupply listrik. "Sehingga mendorong masyarakat untuk lebih konsumtif dengan menggunakan penanak nasi listrik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, rencana bagi-bagi rice cooker gratis masuk dalam program prioritas pemerintah tahun ini. Ada 680 ribu unit yang akan dibagikan.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, program ini ada dalam rencana kegiatan infrastruktur tahun anggaran 2023 yang dialokasikan untuk masyarakat bersama dengan proyek lain seperti pengadaan konkit petani.
"Penanak nasi listrik sebanyak 680 ribu unit. Ini masih dalam pembahasan dengan lintas terkait," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (2/2).
Meski belum ada kepastian anggaran pembagian rice cooker, secara keseluruhan, anggaran infrastruktur masyarakat dan survei sumber daya energi dan mineral di Kementerian ESDM naik 45,4 persen atau Rp 2,5 triliun dari pagu anggaran semula Rp 5,5 triliun. Itu artinya, jika disetujui, total anggaran infrastruktur untuk masyarakat ini mencapai Rp 7,5 triliun di 2023.
ADVERTISEMENT
Adapun program bagi-bagi rice cooker gratis ke masyarakat pertama kali mencuat Desember 2022. Saat itu, Kementerian ESDM menjelaskan proyek ini bernama Program Bantuan Penanak Nasi Listrik (PBPNL).
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan alokasi pendanaan untuk program PBPNL atau e-cooking tersebut menggunakan APBN sebesar Rp 340 miliar.
Dadan mengatakan manfaat program yaitu mendukung program Presiden Jokowi dalam pemanfaatan energi bersih yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Lalu, mengurangi penggunaan LPG 3 kg sehingga beban impor LPG juga berkurang sebagai salah satu upaya transisi menuju energi bersih.