Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
YLKI Tak Masalah BBM Nonsubsidi Naik: Konsumennya Orang Mampu
17 Februari 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI ) tidak mempermasalahkan kenaikan BBM nonsubsidi yang rencananya akan naik bulan depan. Alasannya adalah konsumen BBM nonsubsidi ini adalah dari kalangan yang mampu.
ADVERTISEMENT
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, masyarakat saat ini sudah terbiasa dengan naik turun harga BBM.
"Beberapa kali terakhir kan harganya turun. Apalagi untuk nonsubsidi kan segmentasinya konsumennya kan orang mampu, dan jumlahnya/persentasenya kecil," kata Tulus kepada kumparan, Sabtu (17/2).
Tulus memahami bahwa harga BBM nonsubsidi menjadi kewenangan operator migas. Dia melihat selama ini kebijakan harga BBM yang diambil operator sudah cukup baik.
"Selama ini kan sudah berjalan dengan baik. Kalau pemerintah kewenangannya harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite, Solar," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinya kenaikan BBM nonsubsidi. Kenaikan harga BBM nonsubsidi ini sejalan dengan tingginya harga minyak mentah dunia. Saat ini, harga minyak mentah dunia tembus USD 82 per barel atau naik USD 6 per barel.
ADVERTISEMENT
"Kalau nonsubsidi kan formula harga indeks minyak kan. Sekarang kan USD 82 per barel. Dibandingkan tahun lalu, ada kenaikan USD 6. Ini tentu kan mempengaruhi biaya produksi," kata Arifin di Kantor Ditjen Migas, Jumat (16/2).
Dia menjelaskan, seluruh badan usaha memiliki hak untuk melakukan penyesuaian harga seiring dengan tingginya harga minyak dunia.
"Badan usaha ini akan evaluasi pasti. Naik tidaknya tergantung daya tahan dari badan usahanya itu sendiri. Mereka kan juga saling berkompetisi," ungkapnya.
Arifin memastikan harga BBM subsidi tidak akan naik. "Kalau subsidi akan tetap kita jaga dan tahan," tegasnya.