Zamannya Digital, Transaksi Perbankan Konvensional Merosot 34%

27 Februari 2018 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia Banking Survey  (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia Banking Survey (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut survei yang dilakukan oleh Price Waterhouse Coppers (PwC) Indonesia baru-baru ini, teknologi masih menjadi penggerak transformasi usaha perbankan yang utama di tahun 2018. Ini menunjukkan bahwa perbankan perlu memperhatikan pentingnya kebutuhan nasabah yang terus berubah.
ADVERTISEMENT
Survei menunjukkan bahwa ponsel dan internet, untuk pertama kalinya mengambil alih posisi puncak sebagai jalur transaksi nasabah yang utama, mengungguli transaksi melalui kantor-kantor cabang konvensional. Ini mungkin bukan hal yang baru, tapi pertumbuhan di Indonesia sangat signifikan.
"Tren transaksi digital semakin meningkat melebih konvensional, dari sebelumnya 10% saat ini menjadi 35%. Sementara transaksi melalui cabang konvensional turun menjadi 34%," kata Partner dari Price Waterhouse Coopers Indonesia Lucy Suhenda di Hotel JW Marriots Jakarta, Rabu (27/2).
Ilustrasi Internet. (Foto: fancycrave1 via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Internet. (Foto: fancycrave1 via Pixabay)
Namun menurut Lucy, saat ini hanya bank BUMN dan bank asing yang merasa cukup yakin dengan strategi digitalnya. Sementara bank-bank kecil, belum meyakini strategi digital yang mereka rencanakan.
Hal ini juga diungkapkan oleh Financial Services Leader PwC Indonesia David Wake. Dari kalangan bankir, 73% di antaranya yakin bahwa strategi digital mereka sudah jelas. Hasil ini menunjukkan pentingnya suatu bank untuk mempunyai strategi yang jelas dan dapat dipahami dengan baik oleh seluruh elemen perbankan.
ADVERTISEMENT
“Strategi tiap bank berbeda-beda berdasarkan pengetahuan tentang pasar, wilayah, atau basis nasabah setempat apakah pasar umum atau pasar spesifik,” katanya di tempat yang sama.
Selain itu, survei PwC juga menunjukkan bahwa sebagian besar bank mengarahkan belanja teknologinya pada situs web yang interaktif (front-end web), aplikasi, dan sistem-sistem perbankan elektronik.