Zelensky Klaim Hancurkan 30 Kilang hingga Depot Minyak Rusia

25 Juni 2024 11:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulan asap hitam terlihat dari kilang minyak yang terbakar usai serangan Rusia di dekat kota pelabuhan Odesa, Ukraina. Foto: Nacho Doce/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kepulan asap hitam terlihat dari kilang minyak yang terbakar usai serangan Rusia di dekat kota pelabuhan Odesa, Ukraina. Foto: Nacho Doce/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim telah menghancurkan 30 fasilitas pemrosesan dan penyimpanan minyak Rusia tahun ini. Teranyar, serangan dilakukan pada Jumat (21/6) ke Kilang Ilsky.
ADVERTISEMENT
Zelensky mengatakan serangan terhadap kilang Rusia terus ditingkatkan tahun ini untuk mengganggu pasokan minyak Rusia. Dengan begitu, bisa membuat keuangan negara Vladimir Putin boncos untuk membiayai perang.
"Lebih dari 30 kilang minyak, terminal, dan depot minyak negara teroris telah diserang," kata Zelensky kepada petugas Pusat Operasi Khusus "A" dari Dinas Keamanan Negara (SBU) yang terlibat dalam serangan dikutip dari Antara, Selasa (25/6).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS. Foto: Mike Segar/REUTERS
Dalam menyerang puluhan kilang dan depot Rusia, Ukraina menggunakan pesawat nirawak jarak jauhnya, yang dikembangkan oleh intelijen militer dan SBU.
"Bagi pesawat nirawak SBU, jarak 1.500 km bukan lagi masalah," kata Zelenskiy, yang tampaknya merujuk pada serangan pada 9 Mei ketika sebuah pabrik pengolahan minyak utama di wilayah Bashkiria diserang.
ADVERTISEMENT
Dalam serangan terbaru pada 21 Juni, pesawat nirawak menyerang empat kilang, termasuk kilang Ilsky. Kilang ini merupakan pabrik bahan bakar utama di Rusia selatan.
Aksi Ukraina ini membuat harga minyak pagi ini melambung 1 persen, Selasa (25/6). Harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Agustus ditutup pada USD 86,01 per barel, naik 77 sen, atau 0,9 persen. Minyak mentah AS menetap di USD 81,63 per barel, naik 90 sen, atau 1,1 persen.