news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Zulhas Buka Suara soal Temuan Beras Berkutu di Gudang Bulog

12 Maret 2025 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Pangan Zulkifli Hasan belanja sarung dan mukena untuk korban banjir Lampung dan Bekasi di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Pangan Zulkifli Hasan belanja sarung dan mukena untuk korban banjir Lampung dan Bekasi di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membenarkan adanya temuan beras berkutu di gudang Perum Bulog. Hanya saja menurut dia jumlahnya tergolong kecil.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku telah mengecek keberadaan beras berkutu tersebut dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya.
“Ada sedikit (beras berkutu), sudah saya cek dengan Pak Bulog dan Mentan, ada kecil sedikit. Cuma berapa karung,” kata Zulhas di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/3).
Zulhas memprediksi, penyebab adanya kutu-kutu pada beras di gudang Bulog adalah tempatnya yang memiliki udara lembab. “Mungkin tempat yang pojok, yang udaranya lembab,” imbuhnya.
Sebelumnya temuan soal beras di Gudang Bulog yang berkutu diutarakan oleh Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto dalam rapat Komisi IV dengan Mentan.
“Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya,” kata Titiek dalam Rapat Komisi IV DPR RI dengan Mentan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/3).
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
Mentan Amran kemudian mengatakan beras tersebut tidak akan diberikan kepada masyarakat, baik program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ataupun bantuan pangan.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi kesepakatan yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dengan Menko Pangan Zulhas.
“Kita sudah sepakat, tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP, tidak boleh untuk bantuan. Nanti itu diperhitungkan, karena gini, tidak serta-merta busuk langsung kita keluarin. Ada slogan-nya orang yang di sana yang bekerja, biarkan hancur ini beras tapi sesuai prosedur,” terangnya.