Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Zulhas saat Bertemu Mendag Australia: Wujudkan Economic Powerhouse IA-CEPA
16 November 2023 14:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menegaskan Indonesia siap menindaklanjuti arahan Annual Leaders’ Meeting yang dilaksanakan pada Juli 2023 lalu di Sydney, Australia. Tujuannya, untuk mewujudkan konsep Economic Powerhouse The Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA).
ADVERTISEMENT
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Mendag Zulhas dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Senator Hon. Don Farrell di San Francisco, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/11), di sela Pertemuan Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministerial Meeting/AMM) ke-34 yang dihelat pada 14—15 November 2023 di San Francisco, AS.
“Indonesia siap menindaklanjuti arahan Annual Leaders’ Meeting 4 Juli 2023 dalam rangka mewujudkan konsep Economic Powerhouse IA-CEPA,” tegas Mendag Zulhas.
Turut mendampingi Mendag Zulhas pada pertemuan tersebut yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Mendag bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Hasibuan.
Mendag Zulhas menerangkan, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan beberapa kerja sama. Pertama, pembaharuan nota kesepahaman (MoU) pertukaran pengembangan keterampilan yang menambahkan cakupan ekonomi kreatif, pariwisata, agribisnis, ekonomi hijau dan perpanjangan waktu tinggal sementara menjadi 6-12 bulan di kedua negara.
ADVERTISEMENT
Kedua, Pengaturan Saling Pengakuan (Mutual Recognition Arrangement/MRA) on Professional Engineers antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Engineering Australia yang membuat kualifikasi pendidikan dan kompetensi insinyur Indonesia diakui di Australia.
Ketiga, rencana aksi/Plan of Action MoU Critical Minerals antara Kadin dan Pemerintah Western Australia untuk mengembangkan Rantai Pasok, Environmental, Social and Governance (ESG), serta tenaga kerja terampil industri baterai dan mineral.
Pada pertemuan, Mendag Zulhas kembali menegaskan komitmen Indonesia pada isu reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Indonesia terus berkomitmen untuk mengupayakan reformasi WTO yang diperlukan. Namun, isu reformasi WTO sangat luas, mencakup banyak aspek pekerjaan WTO.
“Kita harus menentukan prioritas di antara berbagai isu reformasi WTO. Indonesia percaya bahwa reformasi penyelesaian sengketa. Khususnya, dalam mengatasi kekhawatiran mendasar situasi terkini terkait Badan Banding dengan prioritas utama untuk menjaga sistem perdagangan internasional yang berbasis aturan,” jelas Mendag Zulhas.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan, kedua menteri juga membahas kerja sama regional antara ASEAN dan Australia. Mendag Zulhas mengungkapkan, Indonesia mendukung peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN dan Australia yang akan diselenggarakan pada 4-6 Maret 2024 di Melbourne, Australia.
Ini menjadi momentum untuk menindaklanjuti komitmen bersama tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, sentralitas ASEAN di kawasan, dan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi ASEAN dan Australia yang disepakati pada ASEAN-Australia Summit ke-3 pada September 2023 di Jakarta.
Mendag Zulhas juga meminta dukungan Australia untuk implementasi Protokol Kedua ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) 2024 dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, Mendag Zulhas mengapresiasi tanggapan positif Australia atas pencalonan Indonesia sebagai anggota penuh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD). Indonesia memandang keanggotaan OECD hendaknya lebih inklusif dengan melibatkan lebih banyak negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Saat ini Indonesia dalam tahap melakukan reviu terhadap Standards/Guidelines OECD yang relevan dengan regulasi nasional sekaligus membentuk Tim Nasional khusus untuk menangani keanggotaan Indonesia pada OECD.
“Keanggotaan Indonesia pada OECD diharapkan semakin mendorong peningkatan kualitas kebijakan perdagangan. Sementara OECD akan memperoleh manfaat dari keanggotaan Indonesia sebagai representasi global south dan emerging economy. Indonesia mengharapkan dukungan Australia agar penyusunan Peta Jalan Aksesi (Roadmap to Accession) Indonesia dapat disepakati pada Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2024 mendatang,” jelas Mendag Zulhas.
Pada periode Januari-September 2023, nilai perdagangan Indonesia dan Australia tercatat sebesar USD 9,22 miliar, turun 7,35 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 9,94 miliar. Sementara pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 13,33 miliar. Dalam lima tahun (2018-2022) terakhir total perdagangan kedua negara terus mengalami tren positif dengan tren sebesar 14,38.
ADVERTISEMENT
Pada 2022, Australia merupakan pemasok bahan baku penolong terbesar ke-7 bagi industri Indonesia. Pada tahun tersebut, impor Indonesia didominasi bahan baku penolong dan barang modal dengan persentase mencapai 91,2 persen dari total impor.
Pada tahun tersebut, impor utama Indonesia dari Australia di antaranya batu bara, gandum dan meslin, biji besi, emas, dan minyak petroleum. Sedangkan, ekspor utama Indonesia ke Australia di antaranya pupuk mineral/kimia, aparatus untuk televisi, minyak petrolium, perangkat telepon, dan kayu