Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas ) menyebut stok beras aman untuk menghadapi fenomena rice shortage alias berkurangnya produksi beras pada Januari hingga Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Menurut Zulhas saat shortage terjadi, produksi beras hanya menghasilkan 1 juta sampai 1,5 juta ton. Namun, Zulhas menyebut masyarakat tidak perlu khawatir karena stok cadangan beras di Bulog masih cukup. Selain itu, Zulhas juga yakin produksi pada bulan Maret akan mengalami surplus.
“Jadi memang biasa itu suka siklus musim hujan. Selalu kalau Januari-Februari itu puncaknya shortage. Biasanya bisa 2,5 juta (ton), bisa 1-1,5 juta (ton)," ungkap Zulhas kepada wartawan di Graha Mandiri pada Senin (11/11).
"Tapi Maret, itu surplus, banyak. Jadi kalau Januari-Februari 2,5 (juta ton), Maret-April-Mei itu produksi bisa 3,5 juta (ton) lebih. Tapi tidak usah khawatir, stok kita di Bulog terakhir 2 juta ton,” sambungnya.
Zulhas juga menyebut pada kontrak impor 2024, masih ada 850 ton beras yang belum masuk. Nantinya, jika stok beras mencukupi, Zulhas juga membuka kemungkinan untuk tidak melakukan impor tahun depan.
ADVERTISEMENT
“Sampai nanti akhir Desember memang tidak bisa masuk semua sisa impor kemarin. Kita impor 3 juta ton lebih itu, ada yang belum bisa masuk tahun ini. Jadi masih ada sisa. Oleh karena itu, kalau stok kita banyak, cukup, kemungkinan tahun depan kita usahakan bisa tidak impor. Kalau pun (harus), sedikit aja,” lanjutnya.
Dari 850 ribu ton beras yang belum masuk, Zulhas menyebut 500 ribu ton akan masuk sampai Desember sedangkan 350 ribu ton selanjutnya akan masuk di tahun depan.
“Yang 500 ribu (ton) diusahakan sampai Desember (2024, masuk). Jadi sisanya sedikit kan? (350 ribu ton) akan dilanjutkan tahun depan,” jelasnya.