news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Zulhas Ungkap Produksi Beras Surplus, Tak Perlu Impor Sampai Tahun Depan

11 Maret 2025 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat pada Selasa (11/3/2025). Foto: Argya Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat pada Selasa (11/3/2025). Foto: Argya Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan saat ini produksi beras secara nasional ada dalam posisi surplus.
ADVERTISEMENT
Zulhas mengatakan jumlah produksi beras dari Januari, Februari, Maret sampai April ada di angka 13,9 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi selama 4 bulan adalah 10,4 juta ton dengan rata-rata per bulan adalah 2,6 juta ton.
“Kalau produksi yang 13,9 juta ton ya kan, yang kita konsumsi 10,4 juta ton, maka kita sampai April sudah lebih setara beras 3,5 juta ton,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, pada Selasa (11/3).
Dengan begitu, Zulhas memastikan stok beras secara nasional hingga akhir tahun 2025 ada di level yang aman.
“Kita tidak perlu impor lagi sampai tahun depan,” ujar Zulhas.
Dua pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Palebon, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Zulhas menjelaskan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya surplus produksi adalah penyaluran pupuk subsidi. Menurutnya, pupuk tersebut berhasil disalurkan ke petani secara tepat waktu karena proses yang lebih sederhana.
ADVERTISEMENT
Penyederhanaan penyaluran pupuk subsidi sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Subsidi.
“Pupuk sampai sebelum waktu tanam, pupuk sudah sampai. Nah oleh karena itu dibentuklah Pokja (Kelompok Kerja untuk pupuk) yang mengawasi, melakukan evaluasi,” ungkap Zulhas.