Zulhas Usul Tarif Antidumping Keramik China 200%, Supplier Khawatir PHK Naik

5 Juli 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 8 kontainer produk baja nexalume, nexium, dan nexcolor PT Tata Metal Lestari ke negara tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico senilai USD 195.000 di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024). Foto: Dok. Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor 8 kontainer produk baja nexalume, nexium, dan nexcolor PT Tata Metal Lestari ke negara tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico senilai USD 195.000 di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024). Foto: Dok. Kemendag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas berencana menerapkan tarif bea masuk antidumping hingga 200 persen untuk produk impor dari China, salah satunya keramik. Hal ini mendapat respons dari para supplier bahan bangunan.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Forum Supplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI), Antonius Tan, mengatakan penerapan tarif bea masuk sebesar 200 persen akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi industri hilir keramik Indonesia.
Menurutnya, dengan diterapkannya bea masuk sebesar 200 persen khususnya untuk produk ubin keramik dari China akan mengakibatkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri hilir keramik.
"Dengan berlakunya antidumping maka angka pengangguran akan bertambah akibat dari tutupnya perusahaan Importir dan perdagangan umum, perusahaan supplier, perusahaan bahan bangunan dan lainnya yang tidak dapat meneruskan usahanya, akibat tarif pajak antidumping yang sangat tinggi," kata Antonius dalam keterangan resminya, Jumat (5/7).
"Banyak industri hilir yang akan bangkrut dengan tarif anti dumping 200 persen. Siap-siap angka pengangguran akan bertambah menjadi 2 juta orang yang terdampak bahkan bisa lebih," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Antonius mengatakan 500 ribu karyawan yang akan terkena PHK terdiri dari Perusahaan Perdagangan Umum yang sudah berkiprah dalam andil pembangunan di negara Indonesia selama 30 tahun lebih akan terimbas dan terancam tidak dapat melanjutkan bisnisnya.
Tah hanya itu, perusahaan-perusahaan penyalur ubin keramik, hingga Supermarket bahan bangunan juga akan terdampak kebijakan ini. Antonius mengatakan perusahaan tersebut tidak akan mendapatkan barang yang cukup untuk dijual namun biaya bulanan tetap harus berjalan.
"Proses kebangkrutan juga hanya tinggal menunggu waktu dari sektor perusahaan jasa forwarder, perusahaan penyewaan truk trailer angkutan kontainer dan buruh kerja di pelabuhan-pelabuhan, semua akan terdampak. Belum lagi dari sektor industri hilir lainnya pasti akan terdampak domino ini," jelasnya.
Dirinya juga telah mendapatkan informasi bahwa pihak China sudah geram dan marah dengan rencana kebijakan penerapan bea masuk 200 persen.
ADVERTISEMENT
"Menurut mereka (China) ini sesuatu keputusan yang tidak masuk akal. Dan mereka siap melawan," tegasnya.
Antonius melanjutkan, dengan adanya kebijakan antidumping produk ubin porselen lebih besar mudaratnya dibanding manfaatnya bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya bagi industri hilir.
"Dengan berlakunya antidumping yang belum siap diikuti oleh produsen dalam negeri maka akan terjadi kekosongan barang di pasar yang selama ini disubstitusi dengan barang Impor," kata Antonius.
Di samping itu, Antonius menyebut kebijakan ini bisa mengurangi devisa negara dari sektor penerimaan pajak impor bernilai sekitar Rp 10 triliun per tahun, belum termasuk Ppn penjualan dan PPh badan atas Penjualan di tingkat pasar ke masyarakat Indonesia semuanya.
"Sedangkan program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat Indonesia dan tentunya memerlukan anggaran negara yang sangat besar," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Zulhas menyebut produk impor China sudah over capacity. Rencananya, aturan tarif bea masuk antidumping akan segera dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang akan diterbitkan pekan depan.
“Mungkin minggu depan sudah keluar,” kata Zulhas di acara Baitul Arqam Paripurna Pemuda Muhammadiyah 2024 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pada Senin (2/7).
Zulhas mengungkapkan produk yang paling menjadi perhatian adalah bidang tekstil. “(Kita terapkan) Pajak yang tinggi. Untuk tekstil 100 hingga 200 persen. Mungkin minggu depan sudah keluar (Permendagnya),” ujar Zulhas.
“Keramik over capacity ke Indonesia yang bikin kita bangkrut, (pajaknya nanti) bisa sampai 200 persen,” tambahnya.