Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
14 Gol Timnas U-16 Indonesia yang Sia-sia ke Gawang Guam
10 Oktober 2022 11:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Timnas U-16 takluk dengan skor 1-5 dari Malaysia di Stadion Pakansari, Minggu (9/10) malam WIB. Pasukan Bima Sakti gagal lolos lantaran kalah selisih gol ketimbang enam negara lainnya yang menghuni peringkat runner-up terbaik.
Arkhan Kaka dan kolega sejatinya memulai kompetisi ini dengan catatan gemilang. Timnas U-16 sukses mencukur Guam 14-0, menekuk Uni Emirat Arab 3-2, dan menaklukkan Palestina 2-0.
Wabil khusus laga pertama, gol-gol Timnas U-16 ke gawang Guam dibuat oleh Arkhan Kaka (4 gol), Narendra Tegar, Riski Afrisal, Zaky Pramana, Jehan Pahlevi, Muhamad Gaoshirowi, Habil Abdilah, Figo Denis, Nabil Asyura, Ji Da bin, dan bunuh diri pemain Guam. Namun kini, semua sia-sia belaka.
Kenapa sia-sia? Karena grup memiliki jumlah tim yang berbeda, hasil melawan tim peringkat keempat dalam grup dengan 4 tim dan hasil melawan tim peringkat keempat dan kelima dalam grup dengan 5 tim tidak akan dipertimbangkan untuk runner up terbaik.
ADVERTISEMENT
Timnas U-16 Indonesia menang 14-0 atas Guam dan 2-0 atas Palestina. Hasil itu tidak dihitung untuk penentuan runner up terbaik karena Palestina menempati peringkat 4 dan Guam peringkat 5 di Grup B Pra-Piala Asia U-17 2023.
Hasil yang dianggap adalah Timnas U-16 menang 3-2 atas Uni Emirat Arab dan kalah 1-5 dari Malaysia. Alhasil, selisih gol yang dimiliki pasukan Bima Sakti adalah -3. Itu tak cukup membuat Indonesia masuk sebagai satu dari 6 runner up terbaik.
Bima mengungkap dirinya telah salah langkah dalam mengambil kebijakan. Seharusnya, ia lebih banyak menurunkan pemain lapis kedua kala Timnas U-16 bersua Guam di laga pembuka.
"Mungkin ini kesalahan saya dari awal. Pada laga pembuka kontra Guam, saya seharusnya menurunkan pemain pelapis," ujar Bima saat sesi konferensi pers pasca laga.
ADVERTISEMENT
"Satu jam menjelang pertandingan bergulir, kami memang berniat menggunakan pelapis saat itu. Namun, kami dilema lantaran ini adalah laga perdana."
"Kami juga tidak tahu bila Guam akhirnya menghuni posisi juru kunci di Grup B. Kami waktu itu hanya ingin bermain aman, sehingga saya menurunkan skuad penuh," lanjutnya.
Dengan peristiwa ini, pelatih berusia 46 tahun itu berjanji akan memperbaiki kesalahannya. Bima akan mengambil banyak pelajaran dan melakukan evaluasi secara keseluruhan.
"Kegagalan di ajang ini akan menjadi bahan evaluasi utama. Saya mengambil banyak pelajaran dari laga perdana dan sekali lagi seharusnya saya memainkan pemain pelapis," imbuhnya.
"Selain itu, absennya Iqbal [Gwijangge] di laga kontra Malaysia turut menjadi perhatian kami. Nantinya, kami akan membuat strategi lanjutan agar pemain utama di kemudian hari tak terkena akumulasi kartu di laga penting," tutupnya.
ADVERTISEMENT