2 Penjual Atribut Steward ke Fans Tak Bertiket di Final Euro 2020 Ditangkap

19 Juli 2021 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung timnas Inggris tiba di Stadion Wembley pada laga final Euro 2020 antara Italia vs Inggris Foto: REUTERS/Henry Nicholls
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung timnas Inggris tiba di Stadion Wembley pada laga final Euro 2020 antara Italia vs Inggris Foto: REUTERS/Henry Nicholls
ADVERTISEMENT
Dua steward Stadion Wembley berhasil ditangkap pihak kepolisian usai menjual ‘tiket’ ilegal di partai final Euro 2020. Cara mereka adalah dengan menjual atribut steward seharga 4.500 poundsterling (sekitar Rp 87 juta) bagi fan yang ingin menyaksikan partai puncak antara Italia dengan Inggris.
ADVERTISEMENT
Kedua steward ditangkap pihak yang berwajib setelah seorang reporter dari The Sun berpura-pura sebagai pembeli tiket tersebut. Menurut laporannya, kedua steward ini menjual atribut mereka seperti seragam, kartu keamanan, serta gelang melalui jejaring media sosial Facebook yang bernama UEFA Face Value Tickets Swap and Sell.
“Steward pass tersedia 2 dengan seragam dan kartu pas. Siapa pun yang ingin masuk, saya punya dua kartu pas, dua seragam dan gelang untuk anda masuk menonton pertandingan,” tawar steward tersebut dikutip The Sun.
Pendukung timnas Inggris tiba di Stadion Wembley pada laga final Euro 2020 antara Italia vs Inggris Foto: REUTERS/Henry Nicholls
Kemudian, steward yang menyalahgunakan wewenangnya ini turut menjelaskan bagaimana ketika ingin mengambil atribut tersebut, bersamaan dengan menunjukkan gambar kartu pas keamanan, gelang pertandingan berwarna putih dan seragam berwarna kuning.
Saat ditanya apa yang harus dilakukan tentang foto identitas di kartu pas, steward tersebut menjelaskan:
ADVERTISEMENT
“Anda dapat mencetak foto dan menempelkannya,” ungkap steward tersebut.
Steward tersebut juga menjelaskan bahwa tidak ada pemeriksaan yang ketat.
“Mereka tidak memeriksa seperti itu. Ini tidak seaman yang anda pikirkan,” jelasnya.
“Selama anda mendapatkan gelang dan kartu pas, anda diurutkan di mana pun di stadion dan tribune. Lalu, anda dapat pergi ke toilet, melepasnya, kemudian pergi dan duduk di suatu tempat. Yang harus anda lakukan adalah menunjukkan gelang anda kepada dua orang, belum lagi kartu pasnya ketika anda masuk, itu saja. Pekerjaan selesai,” tambahnya.
Namun, pada akhirnya, kedua steward yang tidak diketahui identitanya ini berhasil diringkus oleh enam petugas kepolisian setelah reporter The Sun melapor. Kedua steward tersebut ditangkap saat menunggu untuk melanjutkan transaksi di luar supermarket di dekat Stadion Wembley.
ADVERTISEMENT
“Dua pria dibawa ke kantor polisi London Barat dan sudah dibebaskan namun tetap dalam penyelidikan,” ungkap pihak kepolisian dikutip The Sun.
Ilustrasi match steward. Foto: Shutter Stock
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) melalui juru bicaranya turut berkomentar terkait kasus yang mencoreng nama federasi ini.
“Kami mengetahui masalah ini dan kami mendukung polisi dengan penyelidikan mereka. Kami tidak dalam posisi untuk berkomentar lebih jauh saat ini,” tegas juru bicara FA dikutip dari The Sun.
Partai final Euro 2020 memang diwarnai kerusuhan yang terjadi di luar Stadion Wembley jelang laga dimulai. Salah satu insidennya adalah sejumlah fan tak bertiket mencoba merangsek masuk ke dalam stadion.
Dilansir Daily Mail, dilaporkan bahwa setidaknya terdapat 5.000 orang yang memaksa masuk ke Stadion Wembley tanpa memiliki tiket.
ADVERTISEMENT
Penulis: Alif Zaky Assidiqi