4 Biang Keladi Chelsea saat Diimbangi RB Salzburg di Liga Champions

15 September 2022 6:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Chelsea Cesar Azpilicueta berebut bola dengan pemain FC Salzburg Noah Okafor pada pertandingan Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Chelsea Cesar Azpilicueta berebut bola dengan pemain FC Salzburg Noah Okafor pada pertandingan Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
ADVERTISEMENT
Chelsea gagal merengkuh poin penuh kala menjamu RB Salzburg dalam lanjutan matchday kedua Grup E Liga Champions 2022/23, Kamis (15/9) dini hari WIB. Berduel di Stamford Bridge, The Blues dibuat kesulitan oleh RB Salzburg sehingga pertandingan harus berakhir dengan skor 1-1.
ADVERTISEMENT
Gol Chelsea dijaringkan oleh Raheem Sterling pada menit ke-48. Sedangkan gol RB Salzburg dikemas oleh Noah Okafor pada menit ke-75.
Tim arahan Graham Potter sesungguhnya mendikte jalannya laga dengan penguasaan bola mencapai 72 persen. Sayangnya, tim tamu terlalu tangguh untuk dilewati sehingga gol pun minim tercipta ke gawang RB Salzburg.
Lantas siapa saja biang keladi Chelsea atas hasil tak maksimal pada laga ini? Merujuk Sofascore berikut kumparan sajikan datanya.

1. Kai Havertz

Pemain Chelsea Kai Havertz berusaha melewati pemain FC Salzburg pada pertandingan Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
Gelandang serang asal Jerman ini sangat mengecewakan Graham Potter di laga tadi. Total 66 menit bermain, Havertz benar-benar gagal menghasilkan satu pun umpan kunci atau peluang matang bagi The Blues.
Dari total tiga kali dia melepaskan tembakan, satu di antaranya meleset, lalu dua berikutnya selalu bisa ditepis lawan. Penetrasinya juga selalu gagal dalam laga ini.
ADVERTISEMENT
Akurasi umpan Kai Havertz juga tak spesial yakni hanya 71 persen dari 31 percobaan. Catatan itu tergolong minim untuk seorang gelandang serang, maka wajar saja ratingnya hanya 6,3.

2. Christian Pulisic

Christian Pulisic menangkan Chelsea atas Valencia. Foto: Reuters/Sergio Perez
Masuk menggantikan sang pencetak gol, Raheem Sterling, di menit 84, Christian Pulisic tak banyak memberi manfaat bagi Chelsea. Kontribusinya sangat minim bagi lini serang The Blues dan itu terbukti dengan sentuhan bolanya hanya 11 kali saja.
Praktis, tak ada tembakan akurat apalagi sekadar duel dengan pemain lawan yang dilakukan Pulisic di laga ini. Tentu ini menjadi catatan buruk baginya dan ia pantas mendapat rating 6,6.

3. Pierre-Emerick Aubameyang

Pemain Chelsea Pierre-Emerick Aubameyang berusaha melewati pemain FC Salzburg pada pertandingan Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: Paul Childs/REUTERS
Sebagai ujung tombak, penyerang asal Gabon ini tak bisa diandalkan. Ia telah melakukan tembakan sebanyak tiga kali, namun semuanya nihil.
ADVERTISEMENT
Satu tembakannya meleset dan dua sisanya berhasil diblok. Akurasi umpannya juga terbilang rendah hanya 64 persen saja dari 14 percobaan.
Walau ia menyumbang assist bagi gol Sterling di laga ini, namun ia dinilai masih mengecewakan dan hanya diberi rating 6,7 oleh Sofascore.

4. Ruben Loftus-Cheek

Pemain Chelsea Ruben Loftus-Cheek mendapatkan kartu kuning saat hadapi Everton di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Kamis (16/12). Foto: David Klein/REUTERS
Pemain terakhir yang menjadi biang keladi Chelsea yakni Ruben Loftus-Cheek. Pemain asal Inggris ini tak bisa membayar ekspektasi yang diberikan oleh Graham Potter.
Ia masuk menggantikan Kai Havertz yang tampil buruk pada laga ini. Tampil merumput selama 24 menit, Loftus-Cheek hanya memegang bola sebanyak 10 kali saja.
Itu pun hanya empat yang berhasil dilepaskan kepada kolega lainnya, sisanya pasti selalu lepas bola. Terbukti, akurasi umpannya juga hanya 57 persen pada laga ini. Alhasil, ia diganjar rating 6,5 saja.
ADVERTISEMENT