4 Biang Kerok AC Milan saat Keok dari Chelsea di Liga Champions

12 Oktober 2022 8:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain AC Milan Fikayo Tomori berebt bola dengan pemain Chelsea Reece James pada pertandingan Grup E Liga Champions di San Siro, Milan, Italia.  Foto: Alberto Lingria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain AC Milan Fikayo Tomori berebt bola dengan pemain Chelsea Reece James pada pertandingan Grup E Liga Champions di San Siro, Milan, Italia. Foto: Alberto Lingria/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AC Milan harus menanggung malu di hadapan pendukungnya sendiri usai kalah dari Chelsea dalam lanjutan Grup E pertandingan keempat Liga Champions 2022/23. Berduel di Stadion San Siro, Milan, Rabu (12/10) pagi WIB, Rossoneri kalah dengan skor 0-2 dari tamunya, Chelsea.
ADVERTISEMENT
Gol-gol kemenangan Chelsea dicetak oleh Jorginho (12’) via penalti, lalu ada kontribusi Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-34.
Pertandingan kali ini sejatinya dikuasai penuh oleh Chelsea terutama saat AC Milan harus bermain dengan 10 pemain imbas kartu merah di babak pertama. Fikayo Tomori diberi kartu merah pada menit ke-18 akibat pelanggaran krusial yang dilakukannya di lini pertahanan.
Pada laga ini tim asuhan Stefano Pioli hanya mampu melakukan penguasaan bola sebesar 30 persen saja. Oleh sebab itu, AC Milan pun minim peluang, praktis hanya sekali tim ini melakukan tembakan terarah ke gawang Chelsea sepanjang laga.
Kira-kira siapa saja pemain AC Milan yang dianggap biang keladi atas kekalahan ini? Merujuk Sofascore berikut kumparan sajikan datanya.
ADVERTISEMENT

1. Fikayo Tomori

Pemain AC Milan Fikayo Tomori merayakan gol pertama mereka saat hadapi Juventus di Stadion San Siro, Milan, Italia, Sabtu (8/10/2022). Foto: Daniele Mascolo/REUTERS
Pemain kelahiran Kanada ini dinilai paling buruk penampilannya imbas kartu merah yang diterima pada menit ke-18. Jelas itu sangat merugikan armada Stefano Pioli untuk mengimbangi permainan The Blues hingga babak kedua usai.
Fikayo Tomori hanya sekali melakukan tekel sukses selama merumput, selain itu tak ada catatan menarik lagi dari bek Inggris ini. Tomori juga cenderung minim sentuhan sebab baru 14 kali dirinya menguasai bola, itu pun 3 di antaranya lepas kendali.
Melihat performa Tomori yang mengecewakan di laga kali ini, Sofascore memberinya rating sangat rendah yakni 3,1.

2. Olivier Giroud

Pemain AC Milan Olivier Giroud menyundul bola ke arah gawang Chelsea pada pertandingan Grup E Liga Champions di San Siro, Milan, Italia. Foto: Daniele Mascolo/REUTERS
Tampil selama 62 menit sebelum digantikan oleh Ante Rebic, Olivier Giroud dianggap tak berbahaya di hadapan lini pertahanan Chelsea. Total dua tembakan percobaannya selalu meleset.
ADVERTISEMENT
Satu peluang emas juga disia-siakan oleh penyerang asal Prancis tersebut. Akurasi umpan Giroud juga hanya 42 persen dari 19 kali percobaan.
Giroud juga tercatat sebelas kali kehilangan bola. Berdasarkan berbagai statistik itu, Giroud pantas diberikan rating 6,4 saja.

3. Rade Krunic

Pemain AC Milan Rade Krunic berebut bola dengan pemain Chelsea Mateo Kovacic pada pertandingan Grup E Liga Champions di San Siro, Milan, Italia. Foto: Alberto Lingria/REUTERS
Diharapkan bisa memberikan suplai bola ke penyerang, Rade Krunic tidak leluasa melakukannya. Selain dituntut menyerang, Krunic juga sesekali terpaksa turun ke lini pertahanan karena AC Milan kekurangan jumlah pemain di lapangan.
Akibatknya, Rade Krunic tak pernah mengirimkan umpan kunci apalagi menciptakan peluang berbahaya bagi timnya. Satu tembakan pun tak bisa dilakukan oleh Krunic sepanjang laga, itu membuatnya dikasih rating cukup rendah yaitu 6,5.

4. Tommaso Pobega

Tommaso Pobega dari AC Milan duel dengan Davide Frattesi dari Sassuolo AS pertandingan di Stadion Mapei, Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Italia pada 30 Agustus 2022. Foto: Jennifer Lorenzini/Reuters
Pobega masuk di menit 62 menggantikan Ismael Bennacer. Sebagai gelandang, Pobega sebenarnya diharapkan bisa memberi warna baru dan membantu AC Milan membangun serangan balik cepat ke arah Chelsea.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, rencana itu gagal. Sebab, Pobega praktis baru sekali melepaskan umpan kunci selama 28 menit merumput, selebihnya tak ada lagi. Upaya umpan silang maupun jauhnya juga selalu melenceng.
Akurasi umpan Pobega pada laga ini menjadi sorotan, sebab hanya mencatat 64 persen dari 11 percobaan. Menilai performa kali ini, Pobega wajar mendapat rating rendah 6,5.